Senin, 19 November 2012

KIAT PUBLIC SPEAKING HANDAL

5 Tips Mengatasi Grogi saat berbicara di depan umum Assalamualaikum.Wr.Wb | Anda mungkin pernah mengalami panas dingin saat anda hendak berbicara di depan banyak orang, pengaruh besar itu semua adalah hanya karena anda grogi saat mau menyampaikan kata yang di ucapkan sehingga mulut anda kesulitan untuk mengucapkan kalimat. Atau bahkan anda pernah di tertawakan karena intonasi yang keluar dari mulut anda lucu ,hahaha Tapi itu tidak seberapa yang lebih buruk adalah ketika anda tidak punya keberanian untuk berbicara di depan umum, hanya karena anda takut mengalami hal buruk saat berbicara. Ehm. Tenang saja, tulisan saya kali ini akan membahas tentang 5 Tips Mengatasi Grogi saat anda berbicara di depan umum, dengan membaca tips ini bayangkan saja anda akan mahir dan tidak akan grogi saat berbicara di depan abnyak orang. Apa saja TipsNya ? 1. Tenang, Sebagian besar orang tidak jelas mengucapkan kata, karena saat grogi mereka tidak tenang dan cenderung cepat seakan dikejar sesuatu. Padahal sebenarnya cukup santai saja dengan cara : Atur nafas dengan baik, tariklah nafas perlahan saat anda hendak mengucapkan kalimat dan jangan pernah mengucapkan kata saat anda hendak menarik nafas . 2. Jangan Lihat Mata Audience, Tapi Lihatlah Atas Kepalanya, Kebanyakan orang yang grogi panggung disebabkan karena pengaruh terlalu banyak sorot mata yang memperhatikan, kalau misalkan anda tidak kuat melihat sekian ribu mata yang menyoroti mata anda yang hanya berjumlah dua .Tak perlu melihat matanya tapi lihatlah atas kepala audience, saya tidak pernah bergurau, inilah trik yang saya pakai saat saya menyampaikan pengumuman di sekolah. 3. Bacalah Doa, ada banyak doa agar kita lancar saat berbicara ,cuman saya sering memakai doa yang berlafal "Robbi Sohri Sobri waya Sirli amri Wahlul Ukdatam Minli sani Yapkohu Qouli ama Badhi" Do'a tersebut di ucapkan sebelum membuka acara atau pidato dan sebaginya. 4. Percaya Diri, Tips lainya yaitu percaya diri, orang yang tidak Pd tidak akan mudah untuk mengtasi Groginya karena mereka terlalu sibuk memikirkan penampilan, jika anda ingin menghilangkan grogi anda. Hilangkanlah rasa tidak percaya diri di diri anda ,anda tidak perlu memikirkan penampilan saat berbicara, misalkan wajah yang kurang sempurna.Tapi anda harus pikirkan pembicaraan anda karena saat anda berbicara di depan umum bukan tampilan yang mereka lihat tapi kalimat yang anda ucapkan. 5. Latihan, ini di perlukan karena setiap sesuatu yang berjalan lancara itu salah satu penyebabnya adalh karena giat latihan. Caranya mudah saja anda bisa berbicara di depan cermin dan perhatikan apa yang kurang kemudian perbaiki. Atau untuk latihan berpidato anda bisa cari contohnya di internet Banyak Kok ! Penutup : Kiranya, Itulah yang bisa sampaikan kali ini .Semoga bermanfaat untuk dan jangan lupa untuk terus mencari wawasan sebanyak mungkin karena wawasan itu tidak berat di bawa .Kemudian saya menunggu saran dan kritik anda ,silahkan anda bisa luapkan di KOtak Komentar .Wasalam.. Tips Rahasia Lancar Berbicara di Depan Umum Nov 22nd, 2011 | By admin | Category: Tips Karir, Tips Penampilan Your webmaster search is: Kiat-kiat berbicra didepan umum public speaking. Karena dengan memiliki kemampuan berbicara di depan umum, otomatis akanmeningkatkan rasa percaya diri Anda. Berikut ini tipsanda.com akan menguraikan secara lengkap tips rahasia lancar berbicara di depan umum, yang dirangkum dari Lugwina Hananto (Perencana Keuangan dan Pembicara Seminar), Lula Kamal (Dokter, Presenter Acara Medis dan Kesehatan) dan Erwin Parengkuan (Presenter, MC, Pemilik dan Pengajar ‘Talk Inc’): 1. Perbanyak Latihan Presentasi. Saat presentasi, kemampuan bicara menjadi perhatian utama. Karena, dalam presentasi, kesiapan materi hanya memegang 20% faktor kesuksesan, yang 80% adalah kemampuan public speaking. Untuk itu berlatihlah sesering mungkin, karena pepatah mengatakan “Alah bisa karena biasa.” 2. Latih Suara dan Diafragma. Seorang public speaker tidak harus memiliki suara yang ‘bulat’, empuk dan enak didengar. Radio voice hanyalah aksesori. Memang suara leher (cenderung cempreng) lebih meletihkan. Akan tetapi, pemilik suara leher bisa berlatih berbicara denga suara diafragma. Banyak buku yang bisa Anda jadikan guru. Faktor penting dalam komunikasi lainya salah satunya adalah intonasi suara, bisa dilatih secara alami. 3. Walking The Talk. Sebelum berbicara, kuasai dulu materinya. Cara paling mudah adalah dengan menerapkan bahan pembicaraan pada diri Anda sendiri. Misalnya, bila Anda bicara tentang reksa dana, sebaiknya pernah berinvestasi reksa dana. Sehingga Anda tahu gejolaknya ketika pasar reksa dana naik maupun turun. Jadi, harus walking the talk alias jangan omong doing. Contoh lain bila menganjurkan orang untuk menyisihkan uang gaji sebasar 35%, Anda sendiri harus melakukannya. Dengan begitu, lebih mudah bagi Anda untuk meyakinkan orang lain berdasarkan pengalaman sendiri. 4. Hindari Pembicaraan Yang Bukan Bidang Anda. Misalnya, seorang perencana keuangan diminta berbicara mengenai berkebun emas. Meski menyerempet dengan bidang keuangan, namun apabila Anda tidak menguasainya, lebih baik Anda hindari, sehingga percaya diri Anda di depan audien aka selalu terjaga. 5. Raih Kredibilitas. Tak gampang untuk membangun image tentang siapa diri Anda. Caranya bersikaplah jujur dan terbuka. Katakan, misalnya, kalau Anda sendiri pernah punya kebiasaan buruk dalam mengelola uang (beli barang tak penting, terjerat utang kartu kredit, dll). Dengan keterbukaan diri, Anda akan lebih mudah ‘masuk’ dan dipercaya audiensi. Itu sebabnya, keuangan pribadi perencana keuangan harus benar-benar baik, sehingga kredibel pada saat menyampaikan saran kepada audiensi. 6. Bongkar Batas Formal. Misalnya ambil contoh pembicara bidang keuangan. Keuangan adalah bidang yang serius, maka lumerkan dengan suasana bicara yang segar, tidak formal. Contohnya, sindir gaya belanja boros audiensi dengan canda, tapi mengena. Dengan audiensi yang setara kelompok usia dan status sosialnya, kita bisa menggunakan gaya bahasa sehari-hari. Sedangkan dengan mereka yang lebih tua, guanakn gaya bicara yang lebih santun. 7. Tempatkan Diri Di Posisi Audiensi. Kepada orang usia 30-an, setara usia dan strata ekonomi dengan Anda, sampaikan ide-ide berdasarkan pengalaman pribadi. Sebaliknya, dihadapan audiensi dengan strata ekonimi lebih rendah, gunakan contoh-contoh sederhana, sesuai keadaan mereka. Jangan menerapkan gaya interaksi yang memojokkan audiensi. Lebih baik ceritakan pengalaman negative diri sendiri, sehingga Anda ‘senasib’ dengan mereka. 8. Pelajari Karakter Audiensi. Ekspresi wajah audiensi yang ‘lempeng’ bisa Anda baca dengan mudah. Untuk menghadapinya, lemparkan sesuatu yang bergairah lebih dulu, sebagai teaser, gimmick atau ice breaking. Misalnya, gosip orang terkenal atau tentang midnight sale yang kini sedang hip di antara para wanita kota besar. Dengan mengutip hal itu, kebuntuan suasana akan mencair karena Anda telah menjadi bagian dari mereka. 9. Utamakan Keunungan Audiensi. Pelajari agenda, misi dan tujuan acara sebelum menyiapkan amteri pembicaraan. Jangan hanya bicara dari sudut Pandang Anda, melainkan siapkan materi dari sudut pandang dan kepentingan audiensi. Jangan Cuma menyampaikan materi yang mendasar, melainkan tawarkan kelebihan-kelebihan yang berbeda (added value) sehingga audiensi akan merasa mendapatkan sesuatu yang lebih (multiply effect) dari pembicaraan ini. 10. Jangan Gunakan Jargon. Bahasa Indonesia saja terkadang sudah dianggap terlalu kompleks bagi audiensi muda dan mereka yang tinggal di daerah terpencil. Karena jargon yang belum menasional, justru akan membingungkan audiensi yang belum mengenalnya sehingga materi justru tidak akan sampai dengan tepat ke audiensi. 11. Ingat, Anda Orang Yang Paling Tepat! Sudah menyiapkan semuanya, tetapi saat waktunya tiba, percaya diri justru drop? Erwin, yang sudah hampit 20 tahun berkecimpung di bidang ini, juga mengaku pernah ciut hati saat menjadi MC di depan para CEO perusahaan minyak dari berbagai Negara. Jalan keluar untuk mengatasi suasan nervous (saat aliran oksigen menuju otak terhambat, sehingga otak tak mampu berpikir jernih) adalah dengan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan-lahan. Erwin melakukannya 4-5 kali. Sesudah itu yakinkan diri bahwa hanya dirinyalah orang paling tepat untuk berada di atas panggung. 12. Cara Berjalan, Cara Duduk dan Berbusana. Tak bisa dilakukan secara instan, alias sulap. Latihlan setiap hari dan jadikan kebiasaan. Cara berjalan atau cara duduk harus dilakukan natural. Maka akan aneh dan palsu kelihatannya jika Anda membedakan cara berjalan atau duduk hanya di depan audiensi. Jika terbiasa jalan membungkuk, ubah pelan-pelan kebiasaan buruk itu dengan berjalan di setiap kesempatan. Saat presentasi berikutnya, cara jalan an buruk itu pasti akan berkurang. Gunakan pakaian yang paling nyaman, yang menjadi representasi diri Anda. Untuk itu, gabungkanlah kelebihand an kekurangan diri dengan selera pribadi. 13. Membuat Review Harian. Di ujung hari, luangkan waktu 15 menit saja untuk mengingat lagi, ada atau tidaknya kata-kata yang menyakitkan saat berbicara dengan atasan, kolega atau bawahan. Bagaimana ekspresi mereka tadi. Belajar dari situ, ketika besok Anda berada dalam situasi yang sama, Anda tahu langkah antisipasinya dan tidak melakukan kesalahan yang sama. 14. Ikuti Kursus. Siapa saja dan kapan saja merasa tidak nyaman saat berbicara, sering kehabisan kata-kata atau merasa kurang percaya diri, ada baiknya ikut kursus public speaking. Patokannya, kebuthan itu datang dari dalam diri, bukan dorongan dari kebutuhan pekerjaan semata. TIPS MENGATASI RASA TAKUT BERBICARA DI DEPAN UMUM PODIUM Metro NewsKarirLifestyleCara DietSeksualitasKesehatanRumahTips OtomotifResep MasakanPrimbon Hubungan Suami Istri Perawatan Wajah Belajar Sulap Belajar Hipnotis Cerita Lucu Tips Mengatasi Rasa Takut Berbicara Di Depan Umum / Podium Apa yang Anda rasakan sesaat sebelum tampil melakukan presentasi di depan umum? Apakah telapak tangan Anda berkeringat, kerongkongan kering dan tercekat, wajah memerah, suara bergetar, jantung berdebar, dan perut mulas? Penderitaan semacam ini tak hanya Anda alami saat berbicara di hadapan ratusan orang yang tidak Anda kenal, tetapi juga saat rapat bersama rekan-rekan Anda sendiri. Pada saat itu, Anda sebenarnya sedang mengalami sindrom tidak percaya diri. Penyebabnya, entah karena Anda memang tidak terbiasa berbicara di depan umum, atau tidak siap tampil. Hal ini tak hanya dialami oleh Anda yang baru pertama kali menjadi pembicara. Bahkan orang yang sudah sering tampil sebagai public speaker pun masih sering mengalaminya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Bisa karena belum mempersiapkan diri dengan materi, bisa pula karena tidak tahu siapa hadirin yang dihadapi. Membangun kepercayaan diri Menurut Alexander Sriewijono, psikolog yang juga pendiri TALK-inc, School for TV Presenter-MC, seorang pembicara yang sukses selalu tahu cara membangkitkan kepercayaan dalam dirinya, sebaik ia tahu cara membawakan pidato atau presentasinya. Apalah artinya kata-kata yang hebat apabila tidak disertai keyakinan pada saat menyampaikannya. Untuk membangun kepercayaan diri, ada tiga strategi yang dapat dilakukan: Mengembangkan sikap matang, yang terdiri atas tiga hal: 1. Kecerdasan emosional, yaitu kemampuan untuk mengendalikan emosi dan rasa takut yang muncul dalam dirinya, dan menjadikan emosi itu sebagai pemacu untuk bertindak sesuai tujuan yang ingin dicapai. 2. Tampilkan kematangan usia, sehingga Anda dapat menyampaikan gagasan dan perasaannya secara dewasa, asertif, dan profesional. Artinya, Anda tidak berbicara seperti remaja, menggunakan gaya bahasa remaja (kecuali saat berbicara di forum remaja), atau berpikir dangkal seperti remaja yang belum mampu berpikir kritis. 3. Membangun gambaran yang positif terhadap diri sendiri. Penilaian orang lain terhadap diri kita (impression) sering mempengaruhi penilaian kita tentang diri sendiri (self-image). Penilaian yang buruk membuat kita jadi rendah diri. Bagi orang yang memiliki penghargaan diri (self-esteem) yang rendah, penilaian orang lain terhadap dirinya membuat ia menjadi terpuruk. Inilah mengapa kita cemas atau takut tidak tampil bagus, takut ditertawakan, takut salah, dan seterusnya. Kendalikan penghambat kepercayaan diri Anda, yang umumnya ada tiga hal: 1. Cara berpikir negatif terhadap diri sendiri, seperti perasaan tidak siap tampil di depan umum, tidak menguasai topik, takut dikritik, takut presentasinya akan mengecewakan, tidak tahu apa yang harus disampaikan, dan lain-lain. Jelas bukan hadirin yang membuat Anda tidak percaya diri, melainkan pikiran negatif Anda sendiri. 2. Nyatakan perasaan atau pikiran Anda dengan lebih spesifik, apakah sedih, takut, kecewa, kesepian, dan sebagainya; bukannya "saya merasa kacau". Ketika mengekspresikan perasaan marah, jelaskan dulu perilaku spesifik yang tidak Anda sukai, lalu perasaan Anda sendiri. Atau bila ada perasaan ganda mengenai sesuatu, sampaikan dengan jelas. Misalnya, "Saya punya perasaan ganda tentang apa yang baru Anda lakukan. Saya senang dan berterima kasih Anda telah membantu saya menjelaskan masalah, tapi saya tidak suka diinterupsi ketika belum selesai berbicara." Penggunaan kata "Saya" atau "Saya merasa" akan membantu Anda mengekspresikan perasaan yang sulit tanpa menyerang harga diri lawan bicara. 3. Cara Anda menempatkan diri yang terlalu rendah atau terlalu tinggi di hadapan orang lain. Pembicara yang memandang dirinya lebih dari orang lain tidak dapat menciptakan atmosfer yang positif dalam suatu presentasi. Ia berbicara terus-menerus, mendominasi percakapan, dan tidak memberikan kesempatan pada hadirin untuk mengungkapkan gagasan, sehingga komunikasi berlangsung satu arah. Sebaiknya, pembicara yang merasa dirinya lebih rendah daripada hadirin cenderung tidak tegas ketika menyampaikan suatu pesan yang harus diwujudkan dalam tindakan. Ia membiarkan hadirin mendebat argumentasinya tanpa hasrat kuat untuk mempertahankannya. Ketika hadirin asyik berbicara sendiri, ia tidak berani memperingatkannya. Atasi rasa takut Anda. Anda bisa membiarkan rasa takut menguasai pikiran, atau justru menggunakannya untuk membuat latihan berbicara yang maksimal. Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan sebelum menyampaikan presentasi: * Atur nafas sampai merasa tenang. * Buat jeda beberapa saat sebelum memulai pidato. * Yakini bahwa tanda-tanda kecemasan fisik itu tak terlihat. * Jangan biarkan hadiri mengetahui kegugupan Anda, apalagi meminta maaf untuknya. * Buatlah persiapan matang sebelum tampil. * Terimalah ketidaksempurnaan. * Jangan terbebani oleh penampilan, fokuslah pada komunikasi. * Jangan membebani pikiran dengan berusaha menghafal isi pidato. * Gunakan alat-alat bantu untuk mengalihkan kecemasan. * Bayangkan diri Anda tengah memberikan pidato yang bagus dan kuat. tips rasa takut berbicara depan umum Mengatasi Keraguan dan Rasa Takut Tips Mengatasi Rasa Takut Berbicara Di Depan Umum / Podium Tips Praktis Persiapan Untuk Meeting Lebih Berani Bicara di Depan Umum Tips Berbicara Di Depan Umum - Bosan menjadi seorang yang pasif dan ingin lebih percaya diri di depan banyak orang? Mulailah memperkaya dan membangun rasa percaya diri! Anda bisa mulai mencoba trik berikut! Tahukah Anda, tak semua orang yang saat ini berhasil menjadi pembicara atau pelaku presentasi yang hebat di muka umum adalah orang yang terlahir dengan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Sebagian dari mereka sebelumnya memiliki masalah "demam panggung" juga ketika harus menjadi pusat perhatian di dalam suatu komunitas. Ya, demam panggung memang bisa melanda siapa saja. Tak hanya seorang public speaker, karyawan biasa yang pada suatu ketika harus mengajukan usul dalam ruang rapat sekalipun bisa saja terserang demam panggung (mendadak nerfes). Ketika giliran harus menyuarakan pendapat, tiba-tiba hilang seluruh keberanian berikut rangkaian kata yang sudah disusun rapi dalam benak. Atau, saat harus menjelaskan usulan yang sedang dibahas, Anda kehilangan speech control. Bicara pun jadi tak fokus dan kemana-mana. Kemudian, Anda pun ditinggal audiens yang awalnya sudah siap mendengarkan penjelasan dari Anda. Nah, Anda tidak perlu berputus asa bila sering mengalami hal tersebut! Ada banyak trik yang bisa dilakukan agar rasa percaya diri Anda tumbuh ketika berbicara di depan umum. 1 Jaga Kecepatan Bicara Jaga laju berbicara agar tetap moderat. Jangan berbicara terlalu cepat. Orang akan sulit mengerti apa yang Anda bicarakan bila berbicara terlalu cepat. Kebanyakan pembicara yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan bicara perlahan, namun tak kehilangan fokus atau jadi membosankan. 2 Kembangkan Bahasa Luangkan waktu untuk meningkatkan kemampuan kosa kata Anda. Jangan bicara berlebihan, terutama saat sedang melakukan presentasi. Bila kerap menggunakan kata-kata yang berlebihan akan membuat Anda terlihat kurang cerdas. Begitu pula bila kerap menggunakan banyak istilah dalam pilihan kata, hanya untuk membuat Anda tampak lebih berwibawa. 3 Gunakan Diafragma Bicaralah melalui diafragma (rongga dada). Ini akan memberi Anda resonansi suara dan proyeksi. 4. Buka Tangan Gunakan gestur (bahasa tubuh) membuka tangan dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas. Ini akan memberi kesan Anda mengatakan, “Saya tak punya hal yang perlu disembunyikan. Saya hanya bicara yang sebenarnya!” Namun, jangan melakukannya berlebihan, karena akan mengganggu atau mengacaukan perhatian audiens Anda. 5. Pelihara Kontak Mata Sementara Anda memaparkan pemikiran, sebaiknya lakukan dengan tetap memelihara kontak mata dengan semua lawan bicara Anda. Ini akan membuat Anda tak kehilangan fokus saat berbicara di muka umum. 6. Berdiri Tegak Cobalah untuk tetap berdiri tegak setiap kali Anda memiliki kesempatan berbicara di depan umum. Jangan simpan tangan Anda dalam saku celana, dan jangan lupa untuk selalu menyunggingkan senyum terbaik, tanpa kesan dibuat-buat. 7. Buang Beberapa Kata Kebiasaan mengatakan, “A...”, “Apa itu”, atau “Anu”, sebaiknya mulai Anda hilangkan saat berbicara di muka umum. Menggunakan frase atau kata-kata seperti ini akan membuat Anda terlihat tak percaya diri dan tidak profesional. Tips Berbicara Depan Umum Spontan Tanpa Naskah Berbicara di depan umum tanpa naskah / teks, siapa takut? Seorang pemimpin , seorang public figure atau seorang yang sudah biasa tampil di muka umum pastinya punya jam terbang yang tinggi untuk bisa tampil berbicara di muka umum tanpa naskah. Lantas bagaimana dengan kita, orang biasa, yang tiba-tiba, tanpa basa-basi dipersilahkan maju, tanpa ada persiapan naskah harus berbicara? Disini penulis ingin sharing dari pengalaman yang pernah saya dapat saat ikut kursus pengembangan diri gratis dari salah satu yayasan pengembang SDM Indonesia dan juga seringnya penulis harus tampil tiba-tiba pada kultum masjid atau khotbah jumatan mendadak (menggantikan khotib yang absen). a. Ada beberapa trik yang bisa kita lakukan saat sudah tampil di depan publik1. Kuasai dulu tema atau intisari masalah yang akan kita bicarakan. Tentunya kita harus banyak membaca dan bergaul dengan tujuan mengurangi kesalahan bicara. Jadi tema yang belum dikuasai sebaiknya dihindari. b. Jika badan tiba-tiba gemetar, atur nafas terlebih dulu. Berhenti sejenak, ambil nafas dan lepas kembali. Usahakan agar bisa rileks. c. Audiens adalah manusia juga seperti kita, maka berbicaralah tanpa merasa takut, grogi atau perasaan bersalah. d. Lempar joke-joke aktual yang segar dan bisa menghapus suasana tegang. e. Kalau ada sumber yang terlupa disebutkan (misal lupa judul buku,pengarangnya atau tokoh yang jadi rujukan), maka cukup sebutkan nama tokoh, atau siapa yang menjadi rujukan, karena sumber itu penting, menunjukkan darimana kita bisa berpndapat. f. Kalau dadakan, atau spontanitas, biasanya pembicaraan tidak usah terlalu lama. Karena yang spontanitas biasanya hanya sebagai selingan/pengantar saja. g. Cari wajah / muka orang baik yang kita kenal diantara audiens yang tampaknya berwajah suka melihat penampilan kita. Karena dengan inilah biasanya inspirasi pembicaraan akan muncul. h. Stay cool, tenang tetap tenang. Dari awal usahakan tenang, sampai akhir pembicaraan. i. Terkadang lempar senyuman bila kita merasa grogi. Tahukah teman, kalau senyum bisa mendatangkan simpati dari orang? j. Hindari kata.-kata kasar, bahasa gaul yang belum umum, atau berprasangka dan memvonis pihak lain. Tentunya kita tidak ingin dicap provokator atau biang keladi. Bila kita dapat menguasai diri, hal-hal negatif selama pembicaraan bisa kita redam. k. Terakhir, selalu berdoa pada Tuhan untuk dapat kebaikan. Walau jam terbang belum banyak, cukup satu kata untuk bisa tampil baik, PEDE AJA LAGI!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar