Senin, 19 November 2012

LAPORAN KBPM UKAW UNKRIS KUPANG

                                                                       BAB I
                                                              PENDAHULUAN
1.1 . Diskripsi masalah
Indonesia sebagai Negara Kesatuan yang dalam perjalanannya semenjak kemerdekaannya pada 17 agustus 1945 sampai dengan saat ini, adalah sebagai suatu rentangan dialegtika yang pasang surut, dimana berbagai persoalan-persoalan masih menggurita Negeri ini baik dari Daerah sampai pusat. Melihat realitas kehidupan masyarakat tersebut. Oleh karena itu menjadi kewajiban bagi semua elemen untuk bersama-sama mencari jalan keluar dalam menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat sehingga bangsa ini mampu berdaulat secara politik, Berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dibidang budaya. Berdasarkan pemikiran diatas maka, Universitas Kristen Artha Wacana Kupang (UKAW) Sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi di NTT merasa terpanggil untuk membentuk pola pikir masyarakat secara ilmiah agar potensi-potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga masalah-masalah social masyarakat dapat terselesaikan. Untuk mewujudkan pemikiran diatas maka Universitas Kristen Artha Wacana-Kupang (UKAW) telah mengambil langkah-langkah konkrit dengan menyelenggarakan Kegiatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM) setiap tahun, yakni menyebarkan mahasiswa di beberapa Daerah yang ada di NTT. Kegiatan seperti ini merupakan studi pedesaan yang menuju pada pemecahan masalah secara praktis. Khususnya untuk Propinsi NTT keterlibatan perguruan Tinggi dalam proses pengembangan Masyarakat pedesaan dirasakan sangat penting dan mempunyai arti tersendiri bagi masyarakat karena pada dasarnya mereka masih bergumul dengan berbagai persoalan yang sangat kompleks, baik masalah pembangunan yang tidak merata, Keadilan, kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan. Oleh karena itu kehadiran Mahasiswa KBPM di Kelurahan/Desa mampu memberikan motivasi dan ilmu pengetahuan yang dapat merangsang masyarakat untuk berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan Nasional Kegiatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM) adalah kegiatan belajar yang dimana skala prioritas utama adalah mengabdikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Pengabdian tersebut adalah salah satu kegiatan di Perguruan Tinggi yang sekaligus menjadi tolak ukur perkembangan dan kemajuannya. Secara ideal kegiatan mengabdikan ilmu pengetahuan dilakukan oleh seluruh acitivitas akademika. Melihat keterbatasan tersebut maka sebagai mahasiswa mempunyai tanggungjawab moril untuk memberikan pencerahan dan pengembangan pola piker masyarakat terhadap setiap persoalan yang terjadi.
1.2 . Penentuan Masalah Berdasarkan kenyataan diatas maka penulis yang melaksanakan Kegiatan Belajar Pendampingan Masyarakat (KBPM) dapat menentukan masalah yang paling urgen dari semua yaitu: 
  1. Sengketa kepemilikan tanah yang sering terjadi karena proses jual-beli tanah hanya dilakukan oleh kedua belah pihak tanpa melibatkan beberapa elemen yang ada di Kelurahan Merdeka. 
  2. Banyaknya anak-anak yang putus sekolah sehingga menyebabkan pengangguran dan dampaknya adalah mereka minum mabuk dan sering membuat keributan sehingga ketertiban masyarakat terganggu.
  3. Keterbukaan informasi publik dan keasadaran masyarakat tentang aturan-aturan masih sangat minim. 
  4. Lembaga Adat masih belum terlalu berperan aktif dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi
  5. Perumusan rencana kegiatan Berdasarkan hasil identifikasi masalah diatas maka penulis merumuskan rencana kegiatan yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat tersebut, yakni : Melakukan pendekatan secara personal kapada masyarakat yang dikunjungi saat melakukan pengambilan data Penduduk di setiap wilayah RT yang ada di kelurahan Merdeka. Langkah tersebut diambil penulis setelah melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan merdeka, karena intensitas kesibukan masyarakat yang tidak bisa diganggu jadi sulit untuk melakukan penyuluhan secara formal atau menghadirkan mereka di kelurahan untuk melakukan sosilisasi. 
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 
Setelah merumuskan beberapa program yang telah di sepakati bersama maka kami melaksanakan beberapa program antara lain : 
2.1 .Kegiatan Fisik Beberapa program fisik yang kami laksanakan berdasarkan hasil kesepakatan dengan pemerintah Kelurahan Merdeka sebagai Berikut : 1. Pendataan ulang penduduk Kelurahan merdeka yakni melakukan pendataan disetiap rumah warga 2. Pendataan Sumur 3. Pendataan Kelompok Usaha Tani 4. Penagihan SPP Kelompok Usaha 5. Penagihan pajak di setiap rumah wajib pajak 6. Kerja Bhakti di Kantor Camat Kupang Timur 7. Pembersihan di halaman kantor Lurah, Pemasangan Umbul-umbul dan pengecatan pagar 8. Ikut karnaval HUT RI ke 67 bersama masyarakat Kecamatan Kupang Timur 9. Bersama warga RT 17 Kelurahan Merdeka menyelenggarakan kegiatan Perlombaan dan pembuatan tempat kegiatan dalam rangka perayaan HUT RI Ke 67. 10. Pembuatan Water Planting/Tanam air dihalaman Kantor Lurah Merdeka. 11. Pembuatan dan pengisian papan monografi kependudukan 12. Berpartisipasi dalam kegiatan social seperti pembuatan teng dan dekorasi. 2.2 .Kegiatan non fisik Adapun program Non fisik yang dilaksanakan : 1. Ikut ibadah Pemuda GMIIT Lahairoi-Merdeka 2. Ikut paduan suara sehati (Menyanyi di Gereja) 3. Menghadiri setiap undangan acara diterima dari masyarakat 4. Bersama pemerintah kelurahan dan kaum Perempuan mengikuti kegiatan Sosialisasi audit komunikasi Gender 5. Bersama Pemerintah Kelurahan, Tokoh masyrakat dan RT/RW mengikuti urusan penyelesaian sengketa Tanah 6. Bersama Pemerintah Kelurahan dan Kader posyandu Mengikuti kegiatan tentang pelatihan kesehatan Ibu dan anak serta Manfaat ASI dari CARE. 7. Bersama Pemerintah kelurahan dan masyarakat mengikuti kegiatan Evaluasi Program PNPM-MP. 8. Melakukan penyuluhan tentang pelestarian Sumber Daya Air dan pembuatan Water Planting di setiap rumah warga pada saat pendataan penduduk. BAB III EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1. Tingkat Pencapaian Dalam melaksanakan beberapa program selama berada di Kelurahan Merdeka dengan melihat pasrtisipasi masyarakat dan dukungan dari Pemerintah setempat maka program yang kami jalankan cukup memuaskan, Kekompakan kami dalam kelompok juga sangat baik sehingga apapun yang kami lakukan dapat terlaksana kerena semangat kebrsamaan selalu terjaga dengan baik. 3.2. Kendala Beberapa kendala yang ditemui pada saat melaksanakan program : a. Sumber Daya Manusia yang masih minim sehigga informasi yang disampaikan kurang di mengerti dengan baik. b. Pengetahuan masyarakat tentang peraturan-peraturan baik pidana maupun Perdata masih minim c. Masyarakat belum maksimal memanfaatkan lembaga-lembaga yang ada, d. Masyarakat cenderung tertutup dan menutupi setiap masalah-masalah yang terjadi e. Masyarakat suka mempertahankan egonya masing-masing sehingga sulit menerima masukan dari orang lain. BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari uraian diatas bab-bab terdahulu maka saya menarik kesimpulan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Suatu tujuan perwujudan nasional dapat tercapai apabila keseluruhan sudah mandiri sesuai dengan cita-cita otononi daerah dalam menjalankan otonomi desa dengan potensi SDA,karena keseluruhan merupakan asetnegara. 2. Kehadiran masiswa KBPM selain belajar akan karakter keseluruhan sekaliguas membuka cara berpikir masyarakat mengenai pengembngan diri yang kreatif,inofatif, dan daya saing tinggi dalam menyongsong pembangunan sumber daya manusia dikelurahan. 3. Lemahnya tingkat pendidikan dan tebatasnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan peraturan yang ada. 4. Manfaat kegiatan belajar dan pedampingan masyarakat(KBPM)Universitas kristen Artha wacana kupang pada dasarnya menjawab yang ada di kelurahan merdeka merupakan ujung tombak pembangunan menuju pilar pembangunan di NTT pada khususnya dan nasionnal pada umumnya. 4.2. Rekomendasi Beranjak pada keseluruhan pembahasan yang yang diawali dengan identifikas masalah pembangunan dan masyarakat,analiais kekuatan,kelemahan peluang,dan hambatan sampai pada program aksi secara terpadu maka saya merekomendasikan beberapa pemikiarn yang mendasar khususnya bagi mhasiswaKBPM pada masa-masa mendtang,dasar-dasar pemikiran tersebut adalah sebagai berikut:  Diharap kepada Universitas agar: Mahasiswa berikutnya harus memilih kelurahan,desa yang memang betul-betul membutuhkan konstribusi atau pemikiran dari peserta KBPM ketika berada dalam lokasi sehingga terjalin suatu kerja sama antara aparat desa dan masyarakat.  Diharapkan kepada pemerintah kelurahan agar:  Menjalin kerja sama serta kmenciptakan koordinasi yang baik sehingga tercipta pemerintah yang dinamais didalam usaha mencapai pembangunan yang merata di segala bidng  Adanya penyeluhan ketrampilan kepada masyarakt agar mampu mengelolah sumber daya yang ada.  Membantuh mahasiswa KBPM dalam mengembangkan dan menggali pengetahuan yang memiliki oleh masyarakat desa.  Diharapkan kepada mahasiswa KBPM masa-masa mendatang agar:  Memahami arti KBPM yang sebenarnya.  Mengembangkan pengetahuan yang memiliki oleh masyarakat dengan menggunakan metode yang di tentukan  Melakukan pendekatan secara persuasif sehingga tercipta kerja sama yang baik.

MAKALAH HUKUM DAGANG.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pamahaman yang mendalam atau sekedar pengetahuan mengenai berbagai persoalan yang timbul dalam persekutuan komanditer perlu dilakukan mengingat kompleksnya masalah dalam persekutuan tersebut. Pemahaman ini akan diteruskan dengan mengertinya kita terhadap berbagai hal mengenai persekutuan komanditer. Mulai dari apa dan dasar hukum yang mana yang mendasari berdirinya persekutuan tersebut dan kapankah persekutuan komanditer tersebut akan berakhir. Inilah alasan utama kami untuk mengangkat judul Existensi Persekutuan Komanditer dalam hukum positif. B. Rumusan masalah a. Pengertian persekutuan komanditer b. Dasar hukum CV c. Tata Cara Pendirian d. Hak kewajiban dan tanggung jawab e. Berakhirnya persekutuan komanditer C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini tidak lain untuk menunjang proses belajar bagi Mahasiswa pada mata kuliah hukum perdata. D. Metode Penulisan Adapun metode yang digunakan dalam hasil pengamatan materi tentang Persekutuan komoditer (CV), yaitu diantaranya buku dan internet BAB II PEMBAHASAN A Pengertian Komanditer Menurut pasal 19 KUHD menyebutkan, bahwa perseroan komanditer adalah suatu perseroan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk satu orang atau beberapa orang pesero yang secara tanggung menanggung bertanggung-jawab untuk seluruhnya (tanggung jawab solider) pada satu pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang (geldscheiter) pada pihak yang lain. Pada dasarnya persekutuan komanditer (Commanditaire Vennotschap) adalah persekutuan firma yang mempunyai satu atau lebih sekutu komanditer. Sekutu komanditer sendiri adalah sekutu yang hanya menyerahkan uang atau barang sebagai pemasukan (inbreng) pada persekutuan dan ia tidak turut serta dalam pengurusan atau penguasaan dalam persekutuan. Status seorang sekutu komanditer itu dapat disamakan dengan seseorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari uang, benda atau tenaga pemasukannya itu saja, sedangkan Ia sama sekali lepas tangan dari pengurusan perusahaan. Dalam undang-undang sekutu komanditer itu disitu juga “geldschieter” (pelepas uang). Pada pelepasan uang (geldschieter) uang atau benda yang telah diserahkan kepada orang lain (debitur) masih dapat dituntut kembali bila si debitur jatuh pailit, tetapi pada uang atau benda yang telah diserahkan oleh sekutu komanditer kepada persekutuan, bila persekutuan itu pailit, tidak dapat dituntut kembalinya. Persekutuan komanditer memiliki dua macam sekutu, yaitu sekutu kerja dan sekutu tidak kerja (stille vennot). Sekutu kerja atau sekutu komplementer adalah sekutu yang menjadi pengurus persekutuan, sedangkan sekutu tidak kerja atau sekutu komanditer tidak mengurus persekutuan. Baik sekutu kerja maupun sekutu tidak kerja masing-masing memberikan pemasukannya, yang berwujud uang, barang atau tenaga (fisik atau fikiran) atas dasar pembiayaan bersama, artinya untung rugi dipikul bersama antara sekutu kerja dengan sekutu komanditer, meskipun tanggung jawab sekutu komanditer terbatas pada modal yang disanggupkan untuk dimasukkan. Pasal 19 KUHD menyebutkan sebagai persekutuan dengan jalan peminjaman uang (geldscheiter) atau disebut juga persekutuan komanditer yang diadakan antara seorang sekutu atau lebih yang bertanggung jawab secara pribadi untuk seluruhnya dan seorang atau lebih sebagai sekutu yang meminjam uang. H.M.N Purwosudjipto tidak menyetujui penggunaan istilah “orang yang meminjamkan uang atau pelepas uang” (geldscheiter) untuk menyebut sekutu komanditer. Sekutu komanditer tidak sama dengan pelepas uang. B. Dasar Hukum Persekutuan Komanditer. Persekutuan firma diatur dalam pasal 16 s/d 35 KUHD. Tiga diantara pasal-pasal itu, yakni pasal 19, 20 dan 21 adalah aturan untuk persekutuan komanditer. Pasal 19 ayat (1) KUHD berbunyi: “De vennootschap bij wijze van geldschieting, anders an comanndite genamd, wordt aangegaan tussen eene persoon, of tussen meerdere hoofdelijk vor het geheel aansprakelijke vennoten, en eene of meer andere personen als geldschieters.” (persekutuan secara melepas uang, yang juga disebut persekutuan komanditer, didirikan atas satua atau beberapa orang yang bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan dengan satu atau beberapa orang pelepas uang). aturan persekutuan komanditer yang ada di tengah-tengah aturan mengenai persekutuan firma, Letak yaitu pasal 19, 20 dan 21 KUHD. Letak aturan persekutuan komanditer di tengah-tengah pasal-pasal yang mengatur persekutuan firma itu sudah sepatutnya, karena persekutuan komanditer itu juga persekutuan firma dengan bentuk khusus. Kekhususannya itu terletak pada adanya sekutu komanditer, yang pada persekutuan firma tidak ada. Pada persekutuan firma hanya ada sekutu sekutu kerja “firmant”, sedangkan dalam persekutuan komanditer, kecuali sekutu kerja, juga ada sekutu komanditer, yakni sekutu yang tidak kerja, sekutu yang hanya memberikan pemasukan saja, tidak ikut mengurus perusahaan. C. Tata Cara Pendirian Bentuk perseroan ini tidak diatur secara tersendiri dalam KUHD melainkan digabungkan bersama dengan peraturan-peraturan mengenai perseroan firma. Tata cara pendirian persekutuan komanditer ini tidak jauh berbeda dengan persekutuan firma. Pada umumnya pendirian persekutuan komanditer selalu dengan akta notaris. Untuk mendirikan CV sama dengan PT yaitu dibutuhkan minimal 2 (dua) orang sebagai Pendiri Perseroan yang juga sekaligus bertindak sebagai Pemilik Perseroan yang terdiri dari Pesero Aktif dan Pesero Pasif. Para Pendiri CV haruslah Warga Negara Indonesia dan kepemilikan perseroan 100% dimiliki oleh pengusaha lokal artinya keikutsertaan Warga Negara Asing tidak diperbolehkan. Setiap Pendirian CV harus dibuat dengan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRAN dan dilakukan oleh Notaris yang berwenang di wilayah Republik Indonesia. Yang harus di lakukan pertama kali untuk mendirikan Perseroan Komanditer (CV) adalah menetapkan Kerangka Anggaran Dasar Perseroan sebagai acuan untuk dibuatkan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRIAN oleh Notaris yang berwenang. Di dalam akta pendirian yang memuat anggaran antara lain dimuat dalam hal-hal sebgai berikut: a. Nama persekutuan dan kedudukan hukumnya b. Maksud dan tujuan didirikan persekutuan c. Mulai dan berakhirnya persekutuan d. Modal persekutuan e. Penunjukan siapa sekutu biasa dan sekutu komanditer f. Hak, kewajiban, tanggung jawab masing-masing sekutu dan g. Pembagian keuntungan dan kerugian persekutuan Akta pendirian tersebut kemudian didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri dimana persekutuan komanditer tersebut berkedudukan. Setelah itu, iktisar akta pendirian persekutuan tersebut diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Kerangka Anggaran Dasar Perseroan Meliputi 1. Pendiri Perseroan Harus menetapkan Nama Para Pendiri Perseroan dengan ketentuan seperti dibawah ini : a. Jumlah Pendiri minimal 2 (dua) orang dan Warga Negara Indonesia. b. Para pendiri juga dapat diangkat sebagai salah satu pengurus baik sebagai Direktur atau Komisaris dan jika Anggota Direktur atau Komisaris lebih dari satu orang maka salah satu dapat diangkat menjadi Direktur Utama atau Komisaris Utama. 2. Nama Perseroan Harus menetapkan Nama dan Tempat kedudukan perseroan melakukan kegiatan usaha : a. Pemakaian nama Perseroan Komanditer tidak diatur oleh secara khusus oleh Undang-undang atau Peraturan Pemerintah artinya Kesamaan atau Kemiripan nama perseroan di perbolehkan. b. Kedudukan perseroan harus berada di wilayah Republik Indonesia dengan menyebutkan nama Kota/Kabupaten sebagai tempat Perseroan melakukan kegiatan usahadan sebagai kantor pusat perseroan. 3. Maksud & Tujuan serta Kegiatan Usaha Harus menetapkan Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha seperti dibawah ini; a. Setiap perseroan yang didirikan dapat melakukan kegiatan usaha yang sama dengan perseroan lain atau berbeda, bersifat khusus atau umum sesuai dengan keinginan para pendiri perseroan. Namun ada beberapa bidang usaha yang hanya bisa dilaksanakan dengan ketentuan harus berbadan hukum PT. b. Untuk memudahkan anda kami menyediakan informasi mengenai Maksud dan Tujuan serta Kegiata Usaha Perseroan. 4. Modal Perseroan Didalam anggaran dasar perseroan komanditer (AKTA PENDIRIAN) tidak disebutkan besarnya jumlah Modal dasar, modal ditempatkan atau modal disetor. a. Penyebutan besarnya modal perseroan dapat dicantumkan dalam SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) atau Izin Operasional lainnya. D. Hak Kewajiban dn Tanggung Jawab Dalam melangsungkan kegiatan usahanya, aktivitas bisnis CV dilakukan oleh para pesero aktifnya. Mereka-lah yang bertanggungjawab untuk melakukan tindakan pengurusan atau bekerja di dalam perseroan tersebut. Bahkan jika ditarik lebih jauh, para pesero komplementer ini juga dapat dimintakan tanggung jawab secara tanggung renteng atas perikatan-perikatan perseroanya. Di sisi lain, para pemberi modal atau persero komanditer, tidak bisa terlibat dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Hal tersebut diatur secara tegas di dalam Pasal 20 KUHD yang menjelaskan bahwa pesero komanditer ini tidak boleh melakukan tindakan pengurusan atau bekerja dalam perusahaan perseroan tersebut, meskipun ada pemberian kuasa sekalipun. Implikasinya, pesero komanditer tidak perlu ikut memikul beban kerugian yang jumlahnya lebih besar dari modal yang disetorkannya ke perusahaan. Namun jika pesero komanditer terbukti ikut menjalankan perusahaan sebagaimana yang dilakukan persekutuan komplementer dan mengakibatkan kerugian perusahaan, maka sesuai dengan Pasal 21 KUHD, pesero komanditer ikut bertanggung jawab secara tanggung renteng terhadap semua utang dan perikatan perseroan tersebuSt. Sekutu bertanggung jawab keluar adalah sekutu kerja atau sekutu komplementer (Pasal 19 KUH Dagang). E. Berakhirnya Persekutuan Komanditer Mengingat persekutuan komanditer pada hakikatnya adalah persekutuan firma (Pasal 20 KUHD) dan persekutuan firma adalah persekutuan perdata (pasal 16 KUHD) yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, maka aturan mengenai berakhirnya persekutuan komanditer juga dikuasai oleh Pasal 1646-1652 KUHPerdata ditambah lagi dengan pasal 31-35 KUHD. Pemecahan suatu persekutuan dengan firma yang terjadi sebelum waktu yang ditentukan dalam perjanjian, atau karena dilepaskan atau penghentian, perpanjangannya setelah lampaunya waktu yang ditentukan, dan juga segala perubahan di dalam perjanjian yang semula, yang mengenai pihak-pihak ketiga, terjadi dengan akta resmi dan tunduk pada peraturan-peraturan tersebut dimuka tentang pendaftaran dan pengumuman dalam majalah resmi. Kelalaian dalam hal itu berakibat bahwa pemecahan, pelepasan, penghentian atau perubahan itu tidak berlaku bagi pihak-pihak ketiga. Bilamana ada kelalaian pendaftaran dan pengumuman, dalam hal adanya perpanjangan waktu bagi persekutuan, maka berlakulah ketentuan di dalam pasal 29. Pada pecahan persekutuan, maka sekutu-sekutu yang mendapat hak pengurusan harus membereskan urusan-urusan bekas persekutuan itu atas nama firma yang sama itu, kecuali kalau ditentukan lain dalam perjanjian, atau sekutu-sekutu bersama-sama (tidak termasuk sekutu-sekutu peminjamkan uang), secara sepenuhnya dan atas dasar kelebihan suara mengangkat pemberes lain. Bilamana pemungutan suara sama-sama berat (macet), maka Raad Van Justietielah yang akan menentukan, menurut pendaptnya bagi kepentingan persekutuan yang telah dipecahkan itu. F. Kelebihan dan Kekurangan Persekutuan Komoditer a. Kelebihan Persekutuan Komoditer • Mudah proses pendiriannya. • Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi. • Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit. • Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik. • Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer cenderung lebih baik, karena bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun mencairkan kembali modalnya. b. Kekurangan Persekutuan Komanditer • Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak tergantung dari sekutu aktip yang bertindak sebagai pemimpin persekutuan. • Tanggung jawab para sekutu komanditer yang terbatas mengendorkan semangat mereka untuk memajukan perusahaan jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu pada persekutuan firma. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Tidak hanya kemudahan dalam permodalan dalam pemulaian persekutuan komanditer karena dilakukan oleh dua orang atau lebih namun juga kepastian hukum yang diperoleh, karena persekutuan komanditer juga telah diatur dalam Kitab Undang Undang Hukum Dagang yang memberikan keyakinan kepada seseorang yang ingin mendirikannya. B. Saran Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan dan kesalahan di sana-sini. Karena itu, kami mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan karya-karya selanjutnya.

PENGARUH PEMBERIAN PREBIOTIK FM (FAHMIDA MANIN) DENGAN LEVEL YANG BERBEDA TERHADAP PRESENTASE DAGING, TULANG DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK FM (Fahmida Manin) DENGAN LEVEL YANG BERBEDA TERHADAP PERSENTASE DAGING, TULANG DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER PENDAHULUAN Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat menyebabkan permintaan daging dan telur semakin meningkat sehingga peternakan ayam diharapkan menjadi salah satu sumber pangan yang dapat memenuhi kebutuhan akan daging dan telur bagi masyarakat. Ayam broiler merupakan salah satu dari ternak unggas yang dapat memenuhi kebutuhan akan sumber protein hewani bagi masyarakat, dimana dapat diproduksi dalam waktu yang relatif singkat yaitu 5 – 7 minggu. Ini dapat tercapai apabila usaha peternakan ayam berhasil dengan baik. Keberhasilan suatu usaha peternakan tergantung kepada beberapa hal antara lain; pemuliaan (breeding), makanan (feeding), dan tatalaksana (management). Masa panen ayam broiler termasuk singkat. Untuk pertumbuhan yang baik dibutuhkan pakan yang b aik, pemeliharaan dan pencegahan penyakit yang baik. Ayam broiler sepanjang hidupnya terkurung sehingga segala kebutuhannya dipenuhi oleh manusia (Rasyaf, 1995). Ditinjau dari segi mutu, daging ayam broiler memiliki nilai gizi yang tinggi dibanding daging ternak lainnya. Dagingnya lembut, berwarna merah terang dan menarik, memiliki asam amino lengkap serta mudah diolah. Adapun sifat-sifat yang dimiliki ayam broiler adalah (1) daging empuk, kulit licin, lunak, tulang rawan dada belum membentuk tulang yang keras, (2) ukuran badan besar dengan bentuk dada yang lebar, padat, dan berisi, (3) efisiensi terhadap makanan cukup dan sebagian besar makanan diubah menjadi daging, (4) pertumbuhan dan pertambahan berat badan sangat cepat, Umur 7-8 minggu dapat mencapai bobot kurang lebih 2 kg (Kanisius, 1987 ). Kandungan lemak yang tinggi pada ayam broiler menunjukkan efisiensi atau penggunaan ransum menurun. Hal itu terjadi karena kandungan energi dalam ransum yang berlebih akan disimpan sebagai lemak. Sebagian besar lemak terdapat di bawah kulit, di sekeliling alat pencernaan, ginjal, urat daging dan tulang. Lemak abdomen yang terbentuk selama pemeliharaan akan dibuang pada saat pengolahan, sehingga terjadi pemborosan energi dalam ransum. Kandungan energi tersebut seharusnya dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas daging dan penampilan ayam broiler. Disamping itu, kandungan lemak dalam daging ayam broiler yang relatif tinggi dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia. Produktivitas ayam broiler dipengarui oleh beberapa faktor antara lain genetik, iklim, nutrisi dan faktor penyakit. Keunggulan ayam broiler akan terbentuk bila didukung oleh lingkungan, karena sifat genetis saja tidak menjamin keunggulan tersebut dapat timbul. Ayam broiler akan nyaman hidup dan berproduksi pada suhu lingkungan 18-21 °C. Namun kita ketahui bahwa suhu di Indonesia lebih panas sehingga memungkinkan ayam mengurangi konsumsi ransum dan lebih banyak minum. Dengan demikian, faktor ransum menyangkut kualitas dan kuantitasnya sangat menentukan terhadap produktivitas ternak. Pertumbuhan yang cepat tidak akan timbul bila tidak didukung dengan ransum yang mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang (asam amino, asam lemak, mineral dan vitamin) sesuai dengan kebutuhan ayam. Bila faktor suhu dan ransum sudah teratasi maka faktor manajemen perlu diperhatikan pula. Ayam broiler perlu dipelihara dengan teknologi yang dianjurkan oleh pembibit untuk mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan (Abun, Aisyah, dan Saefulhadjar. 2006). Melihat fenomena masalah di atas, maka perlu dilakukan suatu upaya yang dapat menurunkan kandungan lemak pada ayam broiler, salah satunya adalah dengan penambahan probiotik FM (Fahmida Manin) yang merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk dapat menurunkan lemak dalam daging ayam broiler. Lesson dan Summers (2000) menyatakan bahwa lemak dalam tubuh ayam broiler jantan dan betina umur sehari adalah 14,6 % dan 9,2 %, umur 6 minggu menjadi 17,9 % dan 22,2 %. Lemak abdominal 1,4 % - 2,6 % dari berat hidup ayam broiler jantan dan 3,2 % - 4,8 % dari berat hidup ayam betina. Nusa Tenggara Timur (NTT) – Kupang merupakan salah satu daerah yang beriklim tropis dimana suhu lingkungan > 320C berada diatas suhu ideal bagi pemeliharaan ayam broiler. Hal ini akan berdampak terhadap produktivitas pertumbuhan yang tidak mencapai maksimal sesuai dengan potensi genetik yang dimiliki ternak ayam broiler yang diusahakan peternak. Suhu lingkungan yang tinggi mengakibatkan konsumsi ransum menurun dan lebih banyak mengkonsumsi air. Suhu lingkungan yang ideal untuk menunjang pertumbuhan ayam broiler berkisar antara 16-260c (Kanisius, 1987). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi pakan adalah dengan penambahan probiotik dalam pakan ataupun air minum. Probiotik FM (Fahmida Manin) Probioti FM adalah pakan yang mengandung mikroorganisme hidup yang secara aktif meningkatkan kesehatan dengan cara memperbaiki keseimbangan flora usus jika dikomsumsi dalam keadaan hidup dengan jumlah yang memadai (Fuller, 1992). Adapun mekanisme kerja probiotik jika diberikan pada ayam akan berkolonisasi di dalam usus, dan selanjutnya dapat dimodifikasi untuk sistem imunisasi/kekebalan hewan inang. Kemampuan menempel yang kuat pada sel-sel usus ini akan menyebabkan mikroba-mikroba probiotika berkembang dengan baik dan mikroba-mikroba patogen tereduksi dari sel-sel usus hewan inang, sehingga perkembangan organisme-organisme patogen yang menyebabkan penyakit tersebut, seperti Eshericia coli, Salmonella thyphimurium dalam saluran pencernaan akan mengalami hambatan. Probiotik FM di produksi dalam bentuk cair dan padat yang mengandung sejumlah bakteri bacillus dan bakteri asam laktat yg diisolasi dari saluran pencernaan itik kerinci dan ayam yang dipelihara di lahan gambut. Kegunaan probiotik ini adalah: 1). Meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, 2). Menurunkan kadar kolesterol daging ayam pedaging dan telur itik, 3). Menurunkan jumlah baketri pathogen dalam usus, 4). Menurunkan angka kematian, 5). Mengurangi pencemaran ammonia dan bau. Keunggulan probio_FM adalah dapat mengurangi jumlah bakteri patogen pada saluran pencernaan unggas, meningkatkan kesehatan ternak serta mengurangi pencemaran lingkungan yang berasal dari bau amonia feses. Probiotik adalah probiotik cair yang telah dikembangkan dari hasil reset staf pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi sejak tahun 2002, berasal dari hasil isolasi mikroba saluran pencernaan itik kerinci, ayam kampung yang dipelihara di lahan gambut dan ayam broiler. (Manin dkk., 2009). Penggunaan probiotik pada unggas memberikan efek positif terhadap produktivitas dan memperbaiki status kesehatan unggas. Hal tersebut juga terjadi pada ternak ruminansia, pemberian probiotik terhadap ruminansia memberikan dampak positif dan pernyataan tersebut didukung oleh beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan pemanfaatan probiotik sebagai feed additive dalam air maupun pakan. Probiotik yang ditambahkan sebanyak 10 ml pada susu (pemerahan di pagi hari) pada pedet yang baru lahir menurunkan 40 % kasus diare (Aldana, et. al., 2009) sehingga probiotik (Lactobacillus sp.) dapat memperbaiki status kesehatan pedet dan menurunkan biaya pengobatan akibat diare dan penyakit lainnya (Gorgulu, et. al., 2003). Pemberian probiotik bertujuan untuk meningkatkan daya cerna ayam sehingga pakan yang dikonsumsi lebih efisien untuk produksi daging dan lemaknya berkurang maka kadar kolesterol dalam daging berkurang (Jayanata dan Harianto, 2011) Dari uraian diatas, maka akan dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Pemberian Probiotik FM dengan Level yang berbeda terhadap Persentase Daging, Tulang dan Lemak Abdominal Ayam Broiler” Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang mendasar dari penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh probiotik FM dengan level yang berbeda terhadap persentase daging, tulang dan lemak abdominal ayam broiler? Dari rumusan masalah diatas maka dapat dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut: “Apakah pemberian probiotik FM (Fahmida Manin) dengan level yang berbeda menyebabkan pengaruh pada persentase daging, tulang dan lemak abdominal ayam broiler juga berbeda?” Tujuan dan Kegunaan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik FM (Fahmida Manin) dengan level yang berbeda terhadap persentase daging, tulang dan lemak abdominal ayam broiler. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi ilmiah bagi pembaca, guna meningkatkan ilmu tentang peternakan terutama mengenai pentingnya pemberian probiotik FM (Fahmida Manin) terhadap persentase daging, tulang dan lemak abdominal ayam broiler Hipotesis H0 : Pemberian probiotik FM (Famida Manin) dengan level yang berbeda tidak mengakibatkan persentase daging, tulang dan lemak abdominal ayam broiler berbeda. H1: Pemberian probiotik FM (Famida Manin) dengan level yang berbeda menyebabkan Perbedaan persentase daging, tulang dan lemak abdominal ayam broiler. TINJAUAN PUSTAKA Ayam Broiler Ayam broiler merupakan hasil akhir (final stock) dari persilangan berbagai jenis ayam, yang mempunyai kecepatan tumbuh sangat tinggi dan merupakan ternak pedaging yang memiliki kriteria tertentu terutama mengenai bobot dan umur pemotongannya. Siregar dkk. (1980) menyatakan bahwa broiler adalah ayam muda yang berumur kurang dari 8 minggu, dagingnya empuk dan gurih dengan bobot hidup berkisar 1.5 - 2.0 kg. Broiler adalah istilah untuk menyebutkan strain ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat, konversi pakan yang baik dan dapat dipotong pada usia yang relatif muda sehingga sirkulasi pemeliharaannya lebih cepat dan efisien serta menghasilkan daging yang berkualitas baik (Murtidjo, 1990). Menurut Gordon dan Charles (2002), Ayam briler merupakan strain ayam hibrida modern yang berjenis kelamin jantan dan betina yang dikembangbiakkan oleh perusahaan pembibitan khusus. Banyak jenis Strain ayam broiler yang beredar di pasaran yang pada umumnya perbedaan tersebut terletak pada pertu mbuhan ayam, konsumsi pakan, dan konversi pakan (Bell dan Weaver, 2002). Jenis strain tersebut menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (2000) adalah Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-broiler, Ross, Marshall ‘’in’’, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo dan Cp 707. Wahyu (1988) mendefinisikan ayam broiler sebagai ayam jantan muda maupun betina yang berumur dibawah 16 minggu atau umur antara 6 – 10 minggu, pada umur tersebut bobot badan dapat mencapai 1.5–2.0 kg. Rasyaf (1987) kemudian menambahkan defenisi ayam broiler adalah ayam jantan dan betina yang berumur dibawah 8 minggu dengan bobot badan tertentu, pertumbuhannya cepat, dada lebar serta perdagingannya baik dan banyak. Persyaratan mutu bibit ayam broiler atau DOC menurut SNI (2005) adalah berat DOC per ekor minimal 37 g dengan kondisi fisik sehat, kaki normal, dapat berdiri tegak, tampak segar dan aktif, tidak dehidrasi, tidak ditemukan kelainan bentuk dan cacat fisik, sekitar pusar dan dubur kering. Warna dubur seragam sesuai dengan warna galur, kondisi bulu kering dan berkembang serta jaminan kematian DOC maksimal 2%. Patokan kebutuhan nutrisi ayam broiler menurut NRC (1994) untuk kebutuhan protein umur 0-3 minggu, 3-6 minggu, dan 6-8 minggu berturut turut adalah 23%, 20% dan 18% pada tingkat EMP 3200 kkal/kg. Kebutuhan nutrisi tiap ayam bergantung pada strain masing-masing (Ensminger et al., 1992). Menurut Rasyaf (1993) di Indonesia ayam broiler sudah dapat dijual pada umur 5 atau 6 minggu dengan berat badan antara 1,3 – 1,4 kg. Pendapat lain menyatakan bahwa ayam broiler adalah ayam yang dipasarkan pada umur relatif muda (7 – 8 minggu) dengan bobot hidup sekitar 1.8 kg (North dan Bell, 1990). Ayam broiler adalah jenis ayam yamg mempunyai ciri-ciri khusus untuk diternakkan yakni mempunyai pertumbuhan yang cepat dan mutu daging yang baik. Umumnya ayam broiler sudah dapat dijual pada umur 7 atau 8 minggu dengan berat badan sekitar 1,8 kg, sehingga saat ini banyak konsumen lebih menginginkan ayam broiler umur 4-5 minggu dengan berat badan sekitar 1000-1200 gram. Rasyaf (1995). Daging ayam broiler Daging dapat dideskripsikan sebagai sekumpulan otot yang melekat pada kerangka. Daging juga dapat didefinisikan sebagai otot tubuh hewan atau manusia termasuk tenunan pengikatnya. Bagian-bagian lain dari tubuh hewan seperti hati, ginjal, otak dan jaringan-jaringan otot lainnya yang dapat dimakan masih tergolong dalam pengertian daging. Daging ayam mengandung lemak relatif lebih rendah, yang terdiri dari asam lemak jenuh dan tak jenuh. Daging ayam mengandung vitamin dan mineral yang jumlahnya relatif rendah. Vitamin daging ayam meliputi niacin, riboflavin, tiamin dan asam askorbat, sedangkan mineral terdiri dari natrium, kalium, magnesium, kalsium, besi, fosfor, sulfur, klorin dan iodin. Pigmen unggas meliputi mioglobin dan hemoglobin. Warna normal daging unggas adalah putih keabuan hingga merah pudar atau ungu (Wardana, 2010). Daging yang berkualitas tinggi adalah daging yang memiliki konsistensi kenyal, tekstur halus, warna terang dan marbling yang cukup (Dhuljaman, Sugana, Natasasmita, dan Lubis, 1984) Kualitas daging juga dipengaruhi oleh jumlah nutrisi konsumsi pakan. Jumlah nutrisi yang tersedia berbeda di antara pakan. Peningkatan atau penurunan konsumsi pakan berhubungan dengan kualitas pakan yang tersedia, sehingga dapat mempengaruhi karakteristik atau kualitas daging. Pengaruh dari pakan yang berbeda komposisi atau kualitasnya terhadap kualitas daging bervariasi karena adanya variasi dari faktor lain seperti umur, spesies, bangsa, jenis kelamin, bahan aditif, berat potong atau berat karkas, laju pertumbuhan, tipe ternak, dan perlakuan sebelum dan setelah pemotongan (Soeparno, 1998). Oleh karena itu perlu dilakukan pemilihan bahan pakan yang tepat sehingga menghasilkan pakan yang mempunyai kualitas yang mampu memenuhi kebutuhan ternak dengan efisiensi penggunaan pakannya yang tinggi dan bias menekan biaya produksi. Salah satunya dengan penggunaan probiotik FM (Fahmida Manin). Dengan probiotik ini dapat meningkatkan pencernaan lebih efisien dan dapat menurunkan lemak abdominal dalam tubuh ayam broiler. Tulang Ayam Broiler Tulang merupakan kerangka bagi tubuh dan tempat bertautnya daging. Menurut Hartono (1989), tulang sering disebut jaringan tulang (osseus tissue). Jaringan tulang berbentuk padat dan kuat, memberikan struktur khusus disebut “tulang”. Forest (1975) menyatakan, bahwa tulang terdiri dari jaringan ikat yang mengandung sel-sel, elemen fibrosa dan matriks ekstraseluler. Matriks ekstraseluler pada tulang terdiri dari matriks organik dan anorganik. Matriks organik pada tulang terdiri atas zat-zat yang mengandung kompleks molekul protein yang dikelilingi serat-serat kologen. Matriks anorganik terdiri dari garam kalsium fosfat. Tulang berfungsi sebagai pembentuk, penegak tubuh serta pelindung bagian tubuh yang lemah dan fital atau meminta persyaratan tertentu, misalnya kuat tapi ringan. Tulang merupakan alat pasif maupun aktif karena sebagai pertautan otot kerangka. Tulang juga merupakan gudang dari garam kalsium yang bila perlu dapat dimobilisasikan untuk mempertahankan kadarnya dalam darah (Hartono, 1989). Pada tulang ayam terdapat tulang berongga yang dihubungkan kesistem respirasi, yang secara kontinyu dilalui oleh keluar masuknya udara, seperti pada tulang kepala, humerus, clavicula dan beberapa tulang lainnya, sedangkan tulang lunak terdiri dari tulang femur dan tibia (North, 1972). Tulang kaki ayam atau metatarsus atau sank mencapai panjang maksimal pada minggu ke-16 sampai minggu ke-20 (North, 1972). Pembentukan tulang metatarsus ini mencapai sempurna relatif lebih cepat pada ayam betina yaitu 139 hari dan lebih lambat pada ayam jantan yaitu 195 hari. Lemak Abdominal Lemak abdomenal merupakan salah satu komponen lemak tubuh yang terletak di sekitar rongga perut. Lemak abdominal adalah lemak yang terdapat disekeliling ampela, usus, otot daerah perut, bursa fabrisius dan kloaka (Vitriasari, 1998). Menurut Rose (1997) lemak tubuh akan meningkat seiring dengan mendekatinya masa dewasa ukuran tubuh. Semakin dewasa, lemak di dalam tubuh ayam akan semakin besar. Lemak abdomen dapat mencapai 2% dari bobot tubuh. Menurut Piliang dan Djojosoebagjo (1990) jaringan adiposa merupakan jaringan yang berperan sebagai penyimpan lemak. Salah satu tempat penyimpanan lemak yaitu di sekitar rongga perut (abdomen). Dalam industri ayam pedaging penimbunan lemak pada daerah rongga perut biasanya akan dibuang. Kandungan lemak abdomen dapat diturunkan dengan teknik manipulasi dalam ransum. Syamsuhaidi (1997) melaporkan bahwa semakin tinggi penggunaan bahan pakan berserat (duckweed) dalam ransum, maka kandungan lemak abdominal yang dihasilkan cenderung semakin rendah. Tillman et al. (1986) bahwa pada umumnya meningkatnya bobot hidup ayam diikuti oleh menurunnya kandungan lemak abdominal yang menghasilkan produksi daging yang tinggi. Menurut Haris (1997) yang menyatakan bahwa perlemakan tubuh diakibatkan dari konsumsi energi yang berlebihan yang akan disimpan dalam jaringan tubuh yaitu pada bagian intramuscular, subkutan dan abdominal. Ditambahkan lagi oleh Tilman et al. (1998) yang menyatakan bahwa kelebihan energi pada ayam akan menghasilkan karkas yang mengandung lemak lebih tinggi dan rendahnya konsumsi menyebabkan lemak dan karbohidrat yang disimpan dalam glikogen rendah. Soeparno (2000) menyatakan bahwa tinggi rendahnya kualitas karkas ayam pedaging ditentukan dari jumlah lemak abdominal yang terdapat dari ayam pedaging tersebut. Karkas yang baik harus mengandung daging yang banyak, bagian yang dimakan harus baik, mengandung kadar lemak yang tidak tinggi. Pengaruh tingkat umur pemeliharaan dan jenis kelamin ayam broiler terhadap persentase karkas di gambarkan oleh North dan Bell (1990). Di jelaskan bahwa semakin lama masa pemeliharaan ayam broiler akan semakin meningkatkan bobot badan dan persentase karkas. Lebih lanjut Deaton dan Lott (1985) menyatakan adanya peningkatan lemak abdominal pada ayam broiler jantan dan betina selama periode 36 sampai dengan 6 hari. Persentase Lemak Abdominal Persentase lemak adominal diperoleh berdasarkan hasil perbandingan antara berat lemak abdominal dan berat hidup ayam yang dinyatakan dalam persen. Lemak pada tubuh ternak terbagi atas subkutan (bawah kulit), bawah perut, dalam otot (intramuskuler), Lemak abdominal: jantan lebih banyak dan semakin bertambah umur semakin tinggi jumlahnya, dan Lemak subkutan: 13,25% umur 3 minggu, 33,87% pada umur 9 minggu (Resnawati, 2004). Salah satu dari beberapa bagian tubuh yang digunakan untuk menyimpan lemak pada ayam pedaging adalah bagian di sekitar perut yang disebut lemak abdomen. Rataan persentase bobot lemak abdomen berkisar 1,50–2,11% sedangkan dilaporkan Bilgili, bahwa persentase lemak abdomen ayam pedaging 2,6–3,6%. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan strain dan kandungan nutrisi ransum, tingkat energi dan asam amino pada ransum nyata mempengaruhi lemak abdomen. Bertambahnya umur ayam pedaging dan meningkatnya energi dalam ransum makin meningkatkan lemak abdomen. Perbedaan strain nyata mempengaruhi bobot lemak abdomen (Resnawati, 2004). Pertambahan bobot badan diikuti dengan terbentuknya akumulasi sejumlah lemak di rongga abdominal yang tidak diinginkan. Selain pada abdominal, lemak juga terakumulasi di antara jaringan otot (intermuscular fat), di bawah kulit (sub cutan fat), dan dalam daging (Wahju, 2004). Persentase lemak abdominal diperoleh dari penimbangan lemak yang terdapat pada rongga abdomen dengan membandingkan berat lemak abdomen dengan berat hidup ayam 10 dikalikan 100% (Rizal, 2006). Kelebihan energi dalam tubuh ayam akan disimpan dalam bentuk lemak, sedangkan metabolisme pembentukan lemak tersebut membutuhkan banyak energi, maka secara tidak langsung terjadi pemborosan energi ransum. Sedangkan penimbunan lemak abdomen termasuk kedalam hasil ikutan, merupakan penghamburan energi dan pengurangan berat karkas, karena lemak tersebut dibuang pada waktu pengolahan. Lemak abdomen merupakan salah satu komponen lemak tubuh, yang terdapat dalam rongga perut (Yusmaini, 2008). Probiotik Probiotik adalah pangan yang mengandung mikroorganisme hidup yang secara aktif meningkatkan kesehatan dengan cara memperbaiki keseimbangan flora usus jika dikomsumsi dalam keadaan hidup dengan jumlah yang memadai (Fuller, 1992). Probiotik dalam ransum ternak dibagi menjadi 3kelompok utama yaitu bakteri asam laktat, spora dan ragi (Wahyu, 1991). MenurutAnggorodi (1990), probiotik adalah mikroorganisme tertentu yang ada pada tubuh hewan dan menjamin pembentukan organism yang efektif dan bermanfaat di dalam usus. Mekanisme kerja probiotik bekerja secara anaerob menghasilkan asam laktat mengakibatkan turunnya pH saluran pencernaan yang menghalangi perkembangan dan pertumbuhan bakteri-bakteri pathogen (wahyu 1991). Mulyono dkk (2009), penggunaan probiotik dan antibiotic dapat memperbaiki kecernaan protein ransum sehingga perumbuhan bobot badan meningkat. Probiotik FM (Fahmida Manin) Probiotik FM adalah probiotik cair yang telah dikembangkan dari hasil reset staf pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi sejak tahun 2002, berasal dari hasil isolasi mikroba saluran pencernaan itik kerinci, ayam kampung yang dipelihara di lahan gambut dan ayam broiler. (Manin dkk, 2009). Keunggulan probio_FM adalah dapat mengurangi jumlah bakteri patogen pada saluran pencernaan unggas, meningkatkan kesehatan ternak serta mengurangi pencemaran lingkungan yang berasal dari bau amonia feses. Jayanata dan Harianto (2011) melaporkan bahwa tujuan pemberian probiotik dalam ransum ayam adalah untuk meningkatkan daya cerna ternak ayam, sehingga pakan dapat terserap dengan baik dan dapat diolah lebih efisien menjadi daging. Indikasi pemanfaatan probiotik dalam ransum ayam dapat terlihat dari pertumbuhan bobot ayam yang lebih cepat dengan jumlah pakan yang dikonsumsi sangat efisien. Oleh karena itu, Probio_FM saat ini telah diaplikasikan pada pemeliharaan ayam broiler di Fapet Farm Universitas Jambi dan beberapa daerah di Provinsi Jambi serta kelompok peternakan itik di Provinsi Banten dan kabupaten kerawang jawa barat. Selain itu, Probio_FM juga akan diterapkan pada program Iptek bagi Inovasi dan kreativitas kampus (lblKK) di Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana Nusa Tenggara Timur. Sebagai konsekuensi dari meluasnya penggunaan probio_FM, maka permintaan akan produk ini semakin hari semakin meningkat. MATERI DAN METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan di kandang ayam Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana selama 5 minggu yang terdiri dari 1 minggu periode persiapan dan 4 minggu periode pengumpulan data, kemudian dilakukan pemotongan dan pengukuran persentase tulang, daging, dan lemak abdominal dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan. Materi Penelitian Ayam yang digunakan dalam penelitian berasal dari strain CP 707 PT. Charoen Phokpand Jaya Farm. Jumlah ayam yang digunakan dalam penelitian yaitu 80 ekor ayam broiler umur 1 minggu yang terdiri dari 4 ekor untuk setiap ulangan sehingga dalam 1 perlakuan terdapat 20 ekor ayam. Jenis probiotik yang akan digunakan adalah Probio_FM, diperoleh di Laboratorium Kimia Pakan Fakultas Peternakan Undana Ransum yang digunakan adalah ransum komersial ayam broiler yaitu CP 11 untuk fase starter dan CP 12 untuk fase finisher. Kandang yang akan digunakan adalah kandang litter menggunakan sekam yang berukuran 12.5 m x 5 m yang terdiri dari 20 petak dengan masing-masing petak berukuran 90 x 90 cm. Dinding setiap petak terbuat dari kawat yang dilengkapi dengan bola lampu 5 watt sebagai penerang sekaligus pemanas, di lengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum. Alat dan bahan pendukung yang digunakan adalah timbangan yang bermerek Ohaus dengan kapasitas 2610 x 0.1 gram, beaker glass, tabung reaksi, tabung centrifuge, timbangan elektrik dan thermometer ruang. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan (experimen) dengan menggunakan rancangan Percobaan Acak Lengkap (RAL), pada ayam broiler dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah: R0 : Air minum tanpa probiotik (kontrol) R1 : Air minum ditambah probiotik FM(Fahmida Manin) 5 cc / liter air R2 : Air minum ditambah probiotik FM(Fahmida Manin) 10cc / liter air R3 : Air minum ditambah probiotik FM(Fahmida Manin) 15 cc / liter air Variable yang Diukur Persentase daging Persentase daging dihitung dengan cara: (Berat Daging)/(Berat Karkas) x 100% Karkas dipotong-potong hingga menjadi potongan utama, bagian paha, dada, punggung+leher hingga sayap dipisahkan. Semua otot atau daging yang telah dipisahkan dari tulang dan daging ditimbang untuk mendapatkan berat total daging. Persentase tulang Persentase tulang dihitung dengan cara: (Berat Tulang)/(Berat Karkas) x 100 % Persentase tulang diperoleh dari karkas ayam yang telah dipisahkan dari daging bagian paha, dada, punggung+leher dan sayap. Kemudian dipisahkan dan ditimbang untuk mendapatkan berat total tulang. Persentase lemak abdominal Berat lemak abdominal dapat diketahui dengan cara menimbang berat lemak yang melekat di dalam perut (abdomen) ayam meliputi jantung, rempela, dinding perut, ginjal, dan kloaka (Prilyana, 1984). Persentase lemak abdominal diperoleh dengan cara perhitungan sebagai berikut ; (Berat Lemak Abdominal)/(Berat Karkas) x 100 % Prosedur penelitian Pengacakan kandang dan ternak ayam broiler Kertas digunting sebanyak 20 lembar Beri nomor pada kertas sesuai banyaknya perlakuan dan ulangan yaitu R0. 1, R0. 2, R0. 3, R0. 4, RI. 1, R1. 2 dan seterusnya hingga nomor R3. 4 Kertas yang sudah diberi nomor tersebut digulung kemudian dimasukkan kedalam sebuah kotak dan dikocok Setiap petak diberi satu gulungan kertas yang sudah di acak hingga petak ke 20 kemudian disesuaikan petak yang mendapat perlakuan R0, R1, R2, R3 Ayam broiler yang berat badannya sama atau homogen tersebut diangkat empat 4 ekor lalu ditempatkan pada setiap unit percobaan Karena berat badan ayam sama atau homogen maka tidak perlu diacak seperti pengacakan kandang Persiapan kandang sebelum DOC masuk Kandang dan semua peralatan kandang termasuk tempat pakan dan tempat minum sudah disanitasi, dibersihkan dari segala macam kotoran yang mengganggu Kemudian kandang dan semua peralatan diberi desinfektan formades dan ditabur dengan air kapur. Alat pemanas dan lampu penerang diperhatikan Litter berupa sekam padi yang sudah bersih dan kering Termometer digantung pada gantungan dalam kandang untuk mengontrol suhu kandang. Pemberian pakan Cara pemberian pakan dilakukan secara ad libitum. Setiap ransum yang diberikan maupun ransum yang sisa harus ditimbang untuk mengetahui jumlah ransum yang dikonsumsi setiap minggu. Vaksinasi Vaksinasi dilakukan sebanyak 2 kali. Vaksinasi pertama dilakukan saat ayam berumur 4 hari dengan menggunakan vaksin Hitchner/clone Lz 58 melalui tetes mata. Vaksin kedua menggunakan vaksin komarof melalui suntikan intramuskuler pada otot bagian dada, dilakukan pada saat ayam percobaan berumur 4 minggu yang bertujuan untuk mencegah penyakit Newcastle Disease (ND) Pemisahan karkas dan non karkas Pada akhir penelitian, sebelum pemotongan dilakukan penimbangan pada ternak ayam yang akan dipotong untuk mengetahui berat badan akhir ayam broiler. Setelah itu dilakukan pemisahan karkas dan non karkas dengan cara sebagai berikut: Proses pengeluaran jeroan dimulai dari pemisahan tembolok dan trakhea serta kelenjar minyak dibagian ekor. Kemudian pembukaan rongga badan dengan membuat irisan dari kloaka kearah tulang dada. Kloaka dan jeroan dikeluarkan, kemudian dilakukan pemisahan organ-organ, yaitu hati dan empedu, ampedal dan jantung. Isi ampedal harus dikeluarkan, demikian pula empedu dipisahkan dari hati dan dibuang. Kepala, leher dan kaki juga dipisahkan, kemudian ditimbang bagian karkas untuk mendapatkan berat karkas. Teknik Pengambilan Data Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini ditabulasi dan dianalisis menurut prosedur Sidik Ragam Analysis of Variance (ANOVA), untuk membedakan antara perlakuan digunakan uji Duncan Spss 17 (Pratisto, 2009) HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh perlakuan terhadap bobot badan akhir, bobot karkas dan persensentase daging Anggorodi (1994), menyatakan bahwa salah satu faktor yang berperan penting yang mempengaruhi laju pertumbuhan adalah konsumsi ransum. Pertumbuhan daging sangat ditentukan oleh kandungan nutrisi pakan (Wahju, 1997). Anggorodi (1985) bahwa kualitas ransum tergantung pada komposisi dan keseimbangan asam-asam amino esensial yang terkandung dalam ransum tersebut. Jull (1972) menyatakan bahwa produksi karkas yang dinyatakan dengan persentase karkas dipengaruhi oleh bobot badan akhir dan bobot karkas. Card dan Nesheim (1972) menyatakan bahwa bobot potong yang tinggi akan menghasilkan persentase karkas yang tinggi dan hasil ikutan yang relatif lebih kecil. Jull (1972) bahwa persentase karkas ditentukan oleh besarnya bagian tubuh yang terbuang seperti kepala, leher, kaki, viscera, bulu dan darah. Table 1. Rata-Rata Berat Karkas, Daging dan Tulang Ternak Broiler yag di beri FM Parameter N Perlakuan RO R1 R2 R3 Berat Karkas (g) 20 1,118.80 ± 157.25a 1,162.40 ± 91.61a 1,324.60 ± 150.92b 1,193.20 ± 10.87a Berat total daging (g) 20 996.80± 130.11a 987.20 ± 119.36a 1,036.80 ± 77.68a 973.80 ± 31.33a Berat total tulang (g) 20 282.40± 36.65a 325.20± 57.45a 296.80± 26.59a 273.60± 33.97a Table 2. Rata-rata berat daging pada potongan utama karkas ayam broiler yang di beri FM Parameter N Perlakuan RO R1 R2 R3 Paha atas (g) 20 202.60 ± 31.57 194.80± 33.33 212.60± 21.70 175.00± 28.39 Paha bawah(g) 20 139.20± 17.20 135.80± 13.59 159.80± 24.89 137.80± 13.66 Punggung (g) 20 178.80± 44.43 195.20± 53.48 162.40± 22.95 189.00± 18.34 Dada (g) 20 403.20± 55.42 393.60± 56.18 435.40± 39.70 403.20± 15.02 Sayap (g) 20 73.00± 9.30 67.80± 9.26 69.60± 7.13 68.80± 7.85 Table 3. rata-rata berat lemak abdominal dan persentase lemak abdominal ayam broiler yang diberi FM Parameter N Perlakuan R0 R1 R2 R3 Berat lemak abdominal(g) 20 31.00± 7.07 38.60± 10.53 29.80± 9.73 38.60 ± 8.68 Persentase lemak abdomial(%) 20 2.80± 0.62 3.30± 0.77 2.33± 0.96 3.23± 0.72 Tabel 4. Persentase daging paha, punggung, dada dan sayap ayam broiler yang di beri FM Parameter N Perlakuan RO R1 R2 R3 Paha atas (g) 20 202.60 ± 31.57 194.80± 33.33 212.60± 21.70 175.00± 28.39 Paha bawah(g) 20 139.20± 17.20 135.80± 13.59 159.80± 24.89 137.80± 13.66 Punggung (g) 20 178.80± 44.43 195.20± 53.48 162.40± 22.95 189.00± 18.34 Dada (g) 20 403.20± 55.42 393.60± 56.18 435.40± 39.70 403.20± 15.02 Sayap (g) 20 73.00± 9.30 67.80± 9.26 69.60± 7.13 68.80± 7.85 parameter N Perlakuan R0 R1 R2 R3 Paha atas Paha bawah punggung Dada Sayap DAFTAR PUSTAKA Anggorodi, R., 1990. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gramedia, Jakarta Abun, Aisyah, dan Saefulhadjar, 2006. Pemanfaatan Limbah Cair Ekstraksi Kitin dari Kulit Udang Produk Proses Kimiawi Dan Biologis Sebagai Imbuhan Pakan dan Implikasinya Terhadap Pertumbuhan Ayam Broiler. Bell, D. D., & W. D. Weaver, Jr. 2002. Commercial Chicken Meat and Egg Production. 5th edition. Springer Science and business Media Inc. New York. Deaton, J. W. and B. D. Lott., 1985. Age and dicteri effect on broiler abdominal fat deposition. Poult. Sci. 64: 2161-2164. Ensminger, M. E., J. E. Oldfield & W. W. Heinemann. 1992. Feed and Nutrition. 2nd Edition. Ensminger publishing Company, California, USA. Dhuljaman, M., Sugana, N., Natasasmita, A., dan A.R, Lubis.1984. Studi Kualitas Karkas Domba Lokal Priangan Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pengelompokan Bobot Potong Domba dan Kambing Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor. Fuller, M. F., 1992. Probiotics In Man and Abinal. J. Appl. Bacterial 66 : 365 – 378 Forest, J. C., 1975. Collagen. In: The Science of Meat and Meat Product. W. H. Freeman and Company, San Francisco. Gaspersz. V., 1991. Metode Perancangan Percobaan. Arcimo, Bandung. Gordon, S. H. & D. R. Charles. 2002. Niche and Organic Chicken Product: Their Technology and Scientific Principles. Nottingham University Press, UK Haris., 1997. Beternak Ayam Broiler. Pekalongan Gunung Mas. Hartono., 1989. Histologi Veteriner. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati Institut Pertanian Bogor, Bogor. Jayanata C. E. dan Harianto B., 2011. 28 Hari Panen Ayam Broiler. Angro Media Pustaka, Jakarta Selatan. Kanisius, A. A., 1986. Beternak Ayam Pedaging. Kanisius. Yogyakarta. Kanisius. A. A., 1987. Beternak Ayam Pedaging. Kanisius. yogyakarta Leeson, S. and J. D. Summers, 2000. Feeding system for poultry. In: Theodorou, M.K. and J. France (Eds.). Feeding System and Feed Evaluation Models. CAB International, Wallingford Manin, F., Ella Hendalia, Yusrizal, 2009. Penggunaan Berbagai Bakteri Bacillus dan Bakteri Asam Laktat Sebagai Sumber Probiotik dalam Air Minum terhadap Performance Ayam Broiler. Penelitian Hibah Bersaing Tahun 2009. Muhammad Rasyaf., 1985. Beternak Ayam Pedaging. Jakarta : Penerbit Swadaya. Mulyono, R. Murwani dan F. Wahyono, 2009. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Kampus Baru UNDIP Tembalang, Semarang. Murtidjo, B.A., 1990. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Kanisius, Yogyakarta. North, M. O and D.O Bell., 1990. Commersial Chickens Production Manual. 4 th, AVI Book, Published by Nostrand Reinhold, New York.. North, M. O., 1972. Commercial Chickens Production Manual. The Avi. Publishing Company, Inc., New York. Pratisto. A., 2009. Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. Penerbit PT. Elex media komputindo. Jakarta. Piliang, W. G. dan S. Djojosoebagjo, 1990. Fisiologi Nutrisi. Volume I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor, Bogor Rose, S., 1997. Principles of Poultry Science. CAB International, Biddles Ltd., Guidford. Rasyaf M., 1987. Beternak Ayam Pedaging. Cetakan Kedua. Penebar swadaya. Jakarta Rasyaf M., 1993. Makanan Ayam Broiler. Kanisius. Yogyakarta. Rasyaf M., 1995. Pengelolaan Usaha Peternakan Penebar Swadaya. Jakarta.Ayam Pedaging. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Siregar, A. P., M. Sabrani dan P Suroprawiro., 1980. Teknik Beternak Ayam Pedaging di Indonesia Media Group. Jakarta Soeparno, 2000. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadja Mada University Press. Yogyakarta Syamsuhaidi, 1997. Penggunaan duckweed (famili Lemnaceae) sebagai pakan serat sumber protein dalam ransum pedaging. Disertasi. Program Pasca Sarjana.Institut Pertanian Bogor, Bogor. Soeparno, 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan Ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Scott, M. L. Nesheim and Young, P. J., 1982. Nutrition of The Chikens. M. L. Scott and Associates. Ithaca, New York Suradi, K., 2011. Perubahan Sifat Fisik Daging Ayam Broiler Post Mortem Selama Penyimpanan Temperatur Ruang. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung Tillman, A. D. H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusomo dan S. Lebdosoekojo., 1986. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan ke-5. Gadjah Mada University Press,Yogyakarta. Tillman, A. D. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo S. Lebdosoekodjo., 1998. Ilmu makanan ternak dasar. Fapet Gadjah Mada Universiti Press, Yogyakarta Wahyu J., 1988. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadja Mada University Press. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor Wahyu J., 1991. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadja Mada University Press. Yogyakarta Widhiharti, S., 1987. Pengaruh Level Energi dan Level Protein Pakan terhadap Performans, Karkas dan Lemak Abdominal pada Beberapa Tingkat Umur Ayam Broiler. Thesis Fakultas Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta. Wardana, A.S., 2010. Daging Unggas Ikan dan Hewan Perairan Lainnya.

KIAT PUBLIC SPEAKING HANDAL

5 Tips Mengatasi Grogi saat berbicara di depan umum Assalamualaikum.Wr.Wb | Anda mungkin pernah mengalami panas dingin saat anda hendak berbicara di depan banyak orang, pengaruh besar itu semua adalah hanya karena anda grogi saat mau menyampaikan kata yang di ucapkan sehingga mulut anda kesulitan untuk mengucapkan kalimat. Atau bahkan anda pernah di tertawakan karena intonasi yang keluar dari mulut anda lucu ,hahaha Tapi itu tidak seberapa yang lebih buruk adalah ketika anda tidak punya keberanian untuk berbicara di depan umum, hanya karena anda takut mengalami hal buruk saat berbicara. Ehm. Tenang saja, tulisan saya kali ini akan membahas tentang 5 Tips Mengatasi Grogi saat anda berbicara di depan umum, dengan membaca tips ini bayangkan saja anda akan mahir dan tidak akan grogi saat berbicara di depan abnyak orang. Apa saja TipsNya ? 1. Tenang, Sebagian besar orang tidak jelas mengucapkan kata, karena saat grogi mereka tidak tenang dan cenderung cepat seakan dikejar sesuatu. Padahal sebenarnya cukup santai saja dengan cara : Atur nafas dengan baik, tariklah nafas perlahan saat anda hendak mengucapkan kalimat dan jangan pernah mengucapkan kata saat anda hendak menarik nafas . 2. Jangan Lihat Mata Audience, Tapi Lihatlah Atas Kepalanya, Kebanyakan orang yang grogi panggung disebabkan karena pengaruh terlalu banyak sorot mata yang memperhatikan, kalau misalkan anda tidak kuat melihat sekian ribu mata yang menyoroti mata anda yang hanya berjumlah dua .Tak perlu melihat matanya tapi lihatlah atas kepala audience, saya tidak pernah bergurau, inilah trik yang saya pakai saat saya menyampaikan pengumuman di sekolah. 3. Bacalah Doa, ada banyak doa agar kita lancar saat berbicara ,cuman saya sering memakai doa yang berlafal "Robbi Sohri Sobri waya Sirli amri Wahlul Ukdatam Minli sani Yapkohu Qouli ama Badhi" Do'a tersebut di ucapkan sebelum membuka acara atau pidato dan sebaginya. 4. Percaya Diri, Tips lainya yaitu percaya diri, orang yang tidak Pd tidak akan mudah untuk mengtasi Groginya karena mereka terlalu sibuk memikirkan penampilan, jika anda ingin menghilangkan grogi anda. Hilangkanlah rasa tidak percaya diri di diri anda ,anda tidak perlu memikirkan penampilan saat berbicara, misalkan wajah yang kurang sempurna.Tapi anda harus pikirkan pembicaraan anda karena saat anda berbicara di depan umum bukan tampilan yang mereka lihat tapi kalimat yang anda ucapkan. 5. Latihan, ini di perlukan karena setiap sesuatu yang berjalan lancara itu salah satu penyebabnya adalh karena giat latihan. Caranya mudah saja anda bisa berbicara di depan cermin dan perhatikan apa yang kurang kemudian perbaiki. Atau untuk latihan berpidato anda bisa cari contohnya di internet Banyak Kok ! Penutup : Kiranya, Itulah yang bisa sampaikan kali ini .Semoga bermanfaat untuk dan jangan lupa untuk terus mencari wawasan sebanyak mungkin karena wawasan itu tidak berat di bawa .Kemudian saya menunggu saran dan kritik anda ,silahkan anda bisa luapkan di KOtak Komentar .Wasalam.. Tips Rahasia Lancar Berbicara di Depan Umum Nov 22nd, 2011 | By admin | Category: Tips Karir, Tips Penampilan Your webmaster search is: Kiat-kiat berbicra didepan umum public speaking. Karena dengan memiliki kemampuan berbicara di depan umum, otomatis akanmeningkatkan rasa percaya diri Anda. Berikut ini tipsanda.com akan menguraikan secara lengkap tips rahasia lancar berbicara di depan umum, yang dirangkum dari Lugwina Hananto (Perencana Keuangan dan Pembicara Seminar), Lula Kamal (Dokter, Presenter Acara Medis dan Kesehatan) dan Erwin Parengkuan (Presenter, MC, Pemilik dan Pengajar ‘Talk Inc’): 1. Perbanyak Latihan Presentasi. Saat presentasi, kemampuan bicara menjadi perhatian utama. Karena, dalam presentasi, kesiapan materi hanya memegang 20% faktor kesuksesan, yang 80% adalah kemampuan public speaking. Untuk itu berlatihlah sesering mungkin, karena pepatah mengatakan “Alah bisa karena biasa.” 2. Latih Suara dan Diafragma. Seorang public speaker tidak harus memiliki suara yang ‘bulat’, empuk dan enak didengar. Radio voice hanyalah aksesori. Memang suara leher (cenderung cempreng) lebih meletihkan. Akan tetapi, pemilik suara leher bisa berlatih berbicara denga suara diafragma. Banyak buku yang bisa Anda jadikan guru. Faktor penting dalam komunikasi lainya salah satunya adalah intonasi suara, bisa dilatih secara alami. 3. Walking The Talk. Sebelum berbicara, kuasai dulu materinya. Cara paling mudah adalah dengan menerapkan bahan pembicaraan pada diri Anda sendiri. Misalnya, bila Anda bicara tentang reksa dana, sebaiknya pernah berinvestasi reksa dana. Sehingga Anda tahu gejolaknya ketika pasar reksa dana naik maupun turun. Jadi, harus walking the talk alias jangan omong doing. Contoh lain bila menganjurkan orang untuk menyisihkan uang gaji sebasar 35%, Anda sendiri harus melakukannya. Dengan begitu, lebih mudah bagi Anda untuk meyakinkan orang lain berdasarkan pengalaman sendiri. 4. Hindari Pembicaraan Yang Bukan Bidang Anda. Misalnya, seorang perencana keuangan diminta berbicara mengenai berkebun emas. Meski menyerempet dengan bidang keuangan, namun apabila Anda tidak menguasainya, lebih baik Anda hindari, sehingga percaya diri Anda di depan audien aka selalu terjaga. 5. Raih Kredibilitas. Tak gampang untuk membangun image tentang siapa diri Anda. Caranya bersikaplah jujur dan terbuka. Katakan, misalnya, kalau Anda sendiri pernah punya kebiasaan buruk dalam mengelola uang (beli barang tak penting, terjerat utang kartu kredit, dll). Dengan keterbukaan diri, Anda akan lebih mudah ‘masuk’ dan dipercaya audiensi. Itu sebabnya, keuangan pribadi perencana keuangan harus benar-benar baik, sehingga kredibel pada saat menyampaikan saran kepada audiensi. 6. Bongkar Batas Formal. Misalnya ambil contoh pembicara bidang keuangan. Keuangan adalah bidang yang serius, maka lumerkan dengan suasana bicara yang segar, tidak formal. Contohnya, sindir gaya belanja boros audiensi dengan canda, tapi mengena. Dengan audiensi yang setara kelompok usia dan status sosialnya, kita bisa menggunakan gaya bahasa sehari-hari. Sedangkan dengan mereka yang lebih tua, guanakn gaya bicara yang lebih santun. 7. Tempatkan Diri Di Posisi Audiensi. Kepada orang usia 30-an, setara usia dan strata ekonomi dengan Anda, sampaikan ide-ide berdasarkan pengalaman pribadi. Sebaliknya, dihadapan audiensi dengan strata ekonimi lebih rendah, gunakan contoh-contoh sederhana, sesuai keadaan mereka. Jangan menerapkan gaya interaksi yang memojokkan audiensi. Lebih baik ceritakan pengalaman negative diri sendiri, sehingga Anda ‘senasib’ dengan mereka. 8. Pelajari Karakter Audiensi. Ekspresi wajah audiensi yang ‘lempeng’ bisa Anda baca dengan mudah. Untuk menghadapinya, lemparkan sesuatu yang bergairah lebih dulu, sebagai teaser, gimmick atau ice breaking. Misalnya, gosip orang terkenal atau tentang midnight sale yang kini sedang hip di antara para wanita kota besar. Dengan mengutip hal itu, kebuntuan suasana akan mencair karena Anda telah menjadi bagian dari mereka. 9. Utamakan Keunungan Audiensi. Pelajari agenda, misi dan tujuan acara sebelum menyiapkan amteri pembicaraan. Jangan hanya bicara dari sudut Pandang Anda, melainkan siapkan materi dari sudut pandang dan kepentingan audiensi. Jangan Cuma menyampaikan materi yang mendasar, melainkan tawarkan kelebihan-kelebihan yang berbeda (added value) sehingga audiensi akan merasa mendapatkan sesuatu yang lebih (multiply effect) dari pembicaraan ini. 10. Jangan Gunakan Jargon. Bahasa Indonesia saja terkadang sudah dianggap terlalu kompleks bagi audiensi muda dan mereka yang tinggal di daerah terpencil. Karena jargon yang belum menasional, justru akan membingungkan audiensi yang belum mengenalnya sehingga materi justru tidak akan sampai dengan tepat ke audiensi. 11. Ingat, Anda Orang Yang Paling Tepat! Sudah menyiapkan semuanya, tetapi saat waktunya tiba, percaya diri justru drop? Erwin, yang sudah hampit 20 tahun berkecimpung di bidang ini, juga mengaku pernah ciut hati saat menjadi MC di depan para CEO perusahaan minyak dari berbagai Negara. Jalan keluar untuk mengatasi suasan nervous (saat aliran oksigen menuju otak terhambat, sehingga otak tak mampu berpikir jernih) adalah dengan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan-lahan. Erwin melakukannya 4-5 kali. Sesudah itu yakinkan diri bahwa hanya dirinyalah orang paling tepat untuk berada di atas panggung. 12. Cara Berjalan, Cara Duduk dan Berbusana. Tak bisa dilakukan secara instan, alias sulap. Latihlan setiap hari dan jadikan kebiasaan. Cara berjalan atau cara duduk harus dilakukan natural. Maka akan aneh dan palsu kelihatannya jika Anda membedakan cara berjalan atau duduk hanya di depan audiensi. Jika terbiasa jalan membungkuk, ubah pelan-pelan kebiasaan buruk itu dengan berjalan di setiap kesempatan. Saat presentasi berikutnya, cara jalan an buruk itu pasti akan berkurang. Gunakan pakaian yang paling nyaman, yang menjadi representasi diri Anda. Untuk itu, gabungkanlah kelebihand an kekurangan diri dengan selera pribadi. 13. Membuat Review Harian. Di ujung hari, luangkan waktu 15 menit saja untuk mengingat lagi, ada atau tidaknya kata-kata yang menyakitkan saat berbicara dengan atasan, kolega atau bawahan. Bagaimana ekspresi mereka tadi. Belajar dari situ, ketika besok Anda berada dalam situasi yang sama, Anda tahu langkah antisipasinya dan tidak melakukan kesalahan yang sama. 14. Ikuti Kursus. Siapa saja dan kapan saja merasa tidak nyaman saat berbicara, sering kehabisan kata-kata atau merasa kurang percaya diri, ada baiknya ikut kursus public speaking. Patokannya, kebuthan itu datang dari dalam diri, bukan dorongan dari kebutuhan pekerjaan semata. TIPS MENGATASI RASA TAKUT BERBICARA DI DEPAN UMUM PODIUM Metro NewsKarirLifestyleCara DietSeksualitasKesehatanRumahTips OtomotifResep MasakanPrimbon Hubungan Suami Istri Perawatan Wajah Belajar Sulap Belajar Hipnotis Cerita Lucu Tips Mengatasi Rasa Takut Berbicara Di Depan Umum / Podium Apa yang Anda rasakan sesaat sebelum tampil melakukan presentasi di depan umum? Apakah telapak tangan Anda berkeringat, kerongkongan kering dan tercekat, wajah memerah, suara bergetar, jantung berdebar, dan perut mulas? Penderitaan semacam ini tak hanya Anda alami saat berbicara di hadapan ratusan orang yang tidak Anda kenal, tetapi juga saat rapat bersama rekan-rekan Anda sendiri. Pada saat itu, Anda sebenarnya sedang mengalami sindrom tidak percaya diri. Penyebabnya, entah karena Anda memang tidak terbiasa berbicara di depan umum, atau tidak siap tampil. Hal ini tak hanya dialami oleh Anda yang baru pertama kali menjadi pembicara. Bahkan orang yang sudah sering tampil sebagai public speaker pun masih sering mengalaminya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Bisa karena belum mempersiapkan diri dengan materi, bisa pula karena tidak tahu siapa hadirin yang dihadapi. Membangun kepercayaan diri Menurut Alexander Sriewijono, psikolog yang juga pendiri TALK-inc, School for TV Presenter-MC, seorang pembicara yang sukses selalu tahu cara membangkitkan kepercayaan dalam dirinya, sebaik ia tahu cara membawakan pidato atau presentasinya. Apalah artinya kata-kata yang hebat apabila tidak disertai keyakinan pada saat menyampaikannya. Untuk membangun kepercayaan diri, ada tiga strategi yang dapat dilakukan: Mengembangkan sikap matang, yang terdiri atas tiga hal: 1. Kecerdasan emosional, yaitu kemampuan untuk mengendalikan emosi dan rasa takut yang muncul dalam dirinya, dan menjadikan emosi itu sebagai pemacu untuk bertindak sesuai tujuan yang ingin dicapai. 2. Tampilkan kematangan usia, sehingga Anda dapat menyampaikan gagasan dan perasaannya secara dewasa, asertif, dan profesional. Artinya, Anda tidak berbicara seperti remaja, menggunakan gaya bahasa remaja (kecuali saat berbicara di forum remaja), atau berpikir dangkal seperti remaja yang belum mampu berpikir kritis. 3. Membangun gambaran yang positif terhadap diri sendiri. Penilaian orang lain terhadap diri kita (impression) sering mempengaruhi penilaian kita tentang diri sendiri (self-image). Penilaian yang buruk membuat kita jadi rendah diri. Bagi orang yang memiliki penghargaan diri (self-esteem) yang rendah, penilaian orang lain terhadap dirinya membuat ia menjadi terpuruk. Inilah mengapa kita cemas atau takut tidak tampil bagus, takut ditertawakan, takut salah, dan seterusnya. Kendalikan penghambat kepercayaan diri Anda, yang umumnya ada tiga hal: 1. Cara berpikir negatif terhadap diri sendiri, seperti perasaan tidak siap tampil di depan umum, tidak menguasai topik, takut dikritik, takut presentasinya akan mengecewakan, tidak tahu apa yang harus disampaikan, dan lain-lain. Jelas bukan hadirin yang membuat Anda tidak percaya diri, melainkan pikiran negatif Anda sendiri. 2. Nyatakan perasaan atau pikiran Anda dengan lebih spesifik, apakah sedih, takut, kecewa, kesepian, dan sebagainya; bukannya "saya merasa kacau". Ketika mengekspresikan perasaan marah, jelaskan dulu perilaku spesifik yang tidak Anda sukai, lalu perasaan Anda sendiri. Atau bila ada perasaan ganda mengenai sesuatu, sampaikan dengan jelas. Misalnya, "Saya punya perasaan ganda tentang apa yang baru Anda lakukan. Saya senang dan berterima kasih Anda telah membantu saya menjelaskan masalah, tapi saya tidak suka diinterupsi ketika belum selesai berbicara." Penggunaan kata "Saya" atau "Saya merasa" akan membantu Anda mengekspresikan perasaan yang sulit tanpa menyerang harga diri lawan bicara. 3. Cara Anda menempatkan diri yang terlalu rendah atau terlalu tinggi di hadapan orang lain. Pembicara yang memandang dirinya lebih dari orang lain tidak dapat menciptakan atmosfer yang positif dalam suatu presentasi. Ia berbicara terus-menerus, mendominasi percakapan, dan tidak memberikan kesempatan pada hadirin untuk mengungkapkan gagasan, sehingga komunikasi berlangsung satu arah. Sebaiknya, pembicara yang merasa dirinya lebih rendah daripada hadirin cenderung tidak tegas ketika menyampaikan suatu pesan yang harus diwujudkan dalam tindakan. Ia membiarkan hadirin mendebat argumentasinya tanpa hasrat kuat untuk mempertahankannya. Ketika hadirin asyik berbicara sendiri, ia tidak berani memperingatkannya. Atasi rasa takut Anda. Anda bisa membiarkan rasa takut menguasai pikiran, atau justru menggunakannya untuk membuat latihan berbicara yang maksimal. Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan sebelum menyampaikan presentasi: * Atur nafas sampai merasa tenang. * Buat jeda beberapa saat sebelum memulai pidato. * Yakini bahwa tanda-tanda kecemasan fisik itu tak terlihat. * Jangan biarkan hadiri mengetahui kegugupan Anda, apalagi meminta maaf untuknya. * Buatlah persiapan matang sebelum tampil. * Terimalah ketidaksempurnaan. * Jangan terbebani oleh penampilan, fokuslah pada komunikasi. * Jangan membebani pikiran dengan berusaha menghafal isi pidato. * Gunakan alat-alat bantu untuk mengalihkan kecemasan. * Bayangkan diri Anda tengah memberikan pidato yang bagus dan kuat. tips rasa takut berbicara depan umum Mengatasi Keraguan dan Rasa Takut Tips Mengatasi Rasa Takut Berbicara Di Depan Umum / Podium Tips Praktis Persiapan Untuk Meeting Lebih Berani Bicara di Depan Umum Tips Berbicara Di Depan Umum - Bosan menjadi seorang yang pasif dan ingin lebih percaya diri di depan banyak orang? Mulailah memperkaya dan membangun rasa percaya diri! Anda bisa mulai mencoba trik berikut! Tahukah Anda, tak semua orang yang saat ini berhasil menjadi pembicara atau pelaku presentasi yang hebat di muka umum adalah orang yang terlahir dengan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Sebagian dari mereka sebelumnya memiliki masalah "demam panggung" juga ketika harus menjadi pusat perhatian di dalam suatu komunitas. Ya, demam panggung memang bisa melanda siapa saja. Tak hanya seorang public speaker, karyawan biasa yang pada suatu ketika harus mengajukan usul dalam ruang rapat sekalipun bisa saja terserang demam panggung (mendadak nerfes). Ketika giliran harus menyuarakan pendapat, tiba-tiba hilang seluruh keberanian berikut rangkaian kata yang sudah disusun rapi dalam benak. Atau, saat harus menjelaskan usulan yang sedang dibahas, Anda kehilangan speech control. Bicara pun jadi tak fokus dan kemana-mana. Kemudian, Anda pun ditinggal audiens yang awalnya sudah siap mendengarkan penjelasan dari Anda. Nah, Anda tidak perlu berputus asa bila sering mengalami hal tersebut! Ada banyak trik yang bisa dilakukan agar rasa percaya diri Anda tumbuh ketika berbicara di depan umum. 1 Jaga Kecepatan Bicara Jaga laju berbicara agar tetap moderat. Jangan berbicara terlalu cepat. Orang akan sulit mengerti apa yang Anda bicarakan bila berbicara terlalu cepat. Kebanyakan pembicara yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan bicara perlahan, namun tak kehilangan fokus atau jadi membosankan. 2 Kembangkan Bahasa Luangkan waktu untuk meningkatkan kemampuan kosa kata Anda. Jangan bicara berlebihan, terutama saat sedang melakukan presentasi. Bila kerap menggunakan kata-kata yang berlebihan akan membuat Anda terlihat kurang cerdas. Begitu pula bila kerap menggunakan banyak istilah dalam pilihan kata, hanya untuk membuat Anda tampak lebih berwibawa. 3 Gunakan Diafragma Bicaralah melalui diafragma (rongga dada). Ini akan memberi Anda resonansi suara dan proyeksi. 4. Buka Tangan Gunakan gestur (bahasa tubuh) membuka tangan dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas. Ini akan memberi kesan Anda mengatakan, “Saya tak punya hal yang perlu disembunyikan. Saya hanya bicara yang sebenarnya!” Namun, jangan melakukannya berlebihan, karena akan mengganggu atau mengacaukan perhatian audiens Anda. 5. Pelihara Kontak Mata Sementara Anda memaparkan pemikiran, sebaiknya lakukan dengan tetap memelihara kontak mata dengan semua lawan bicara Anda. Ini akan membuat Anda tak kehilangan fokus saat berbicara di muka umum. 6. Berdiri Tegak Cobalah untuk tetap berdiri tegak setiap kali Anda memiliki kesempatan berbicara di depan umum. Jangan simpan tangan Anda dalam saku celana, dan jangan lupa untuk selalu menyunggingkan senyum terbaik, tanpa kesan dibuat-buat. 7. Buang Beberapa Kata Kebiasaan mengatakan, “A...”, “Apa itu”, atau “Anu”, sebaiknya mulai Anda hilangkan saat berbicara di muka umum. Menggunakan frase atau kata-kata seperti ini akan membuat Anda terlihat tak percaya diri dan tidak profesional. Tips Berbicara Depan Umum Spontan Tanpa Naskah Berbicara di depan umum tanpa naskah / teks, siapa takut? Seorang pemimpin , seorang public figure atau seorang yang sudah biasa tampil di muka umum pastinya punya jam terbang yang tinggi untuk bisa tampil berbicara di muka umum tanpa naskah. Lantas bagaimana dengan kita, orang biasa, yang tiba-tiba, tanpa basa-basi dipersilahkan maju, tanpa ada persiapan naskah harus berbicara? Disini penulis ingin sharing dari pengalaman yang pernah saya dapat saat ikut kursus pengembangan diri gratis dari salah satu yayasan pengembang SDM Indonesia dan juga seringnya penulis harus tampil tiba-tiba pada kultum masjid atau khotbah jumatan mendadak (menggantikan khotib yang absen). a. Ada beberapa trik yang bisa kita lakukan saat sudah tampil di depan publik1. Kuasai dulu tema atau intisari masalah yang akan kita bicarakan. Tentunya kita harus banyak membaca dan bergaul dengan tujuan mengurangi kesalahan bicara. Jadi tema yang belum dikuasai sebaiknya dihindari. b. Jika badan tiba-tiba gemetar, atur nafas terlebih dulu. Berhenti sejenak, ambil nafas dan lepas kembali. Usahakan agar bisa rileks. c. Audiens adalah manusia juga seperti kita, maka berbicaralah tanpa merasa takut, grogi atau perasaan bersalah. d. Lempar joke-joke aktual yang segar dan bisa menghapus suasana tegang. e. Kalau ada sumber yang terlupa disebutkan (misal lupa judul buku,pengarangnya atau tokoh yang jadi rujukan), maka cukup sebutkan nama tokoh, atau siapa yang menjadi rujukan, karena sumber itu penting, menunjukkan darimana kita bisa berpndapat. f. Kalau dadakan, atau spontanitas, biasanya pembicaraan tidak usah terlalu lama. Karena yang spontanitas biasanya hanya sebagai selingan/pengantar saja. g. Cari wajah / muka orang baik yang kita kenal diantara audiens yang tampaknya berwajah suka melihat penampilan kita. Karena dengan inilah biasanya inspirasi pembicaraan akan muncul. h. Stay cool, tenang tetap tenang. Dari awal usahakan tenang, sampai akhir pembicaraan. i. Terkadang lempar senyuman bila kita merasa grogi. Tahukah teman, kalau senyum bisa mendatangkan simpati dari orang? j. Hindari kata.-kata kasar, bahasa gaul yang belum umum, atau berprasangka dan memvonis pihak lain. Tentunya kita tidak ingin dicap provokator atau biang keladi. Bila kita dapat menguasai diri, hal-hal negatif selama pembicaraan bisa kita redam. k. Terakhir, selalu berdoa pada Tuhan untuk dapat kebaikan. Walau jam terbang belum banyak, cukup satu kata untuk bisa tampil baik, PEDE AJA LAGI!

PERTANIAN LABU KUNING

A. Pendahuluan Labu Kuning (Cucurbita moschata) merupakan komoditas pertanian yang cocok dikembangakn sebagai alternatif pangan. Sebagai bahan pangan, Labu kaya vitamin A dan C, mineral, serta karbohidrat. Buah ini juga mengandung zat yang berguna bagi kesehatan, antara lain zat karotenoid yang berbentuk betakaroten. Karena itu labu dijuluki “raja betakaroten,” yang berfungsi melindungi mata dari serangan katarak. Juga serangan kanker, jantung, diabetes, disentri, ginjal, demam, dan diare. Serta mengandung penawar racun dan cacing pita. Selain kandungan gizinya cukup baik, salah satu kelebiahn lain dari labu adalah memiliki kulit buah yang tebal dan keras sehingga bisa bertahan selama 6 bulan, terutama bila tangkai dibuat tetap utuh. Kulit buahnya juga bisa digunakan untuk menyeragamkan pemasakan buah, karena mengandung sumber etilen (hormon tanaman yang dapat mengatur pertumbuhan, perkembangan dan kemasakan). Labu merupakan salah satu tanaman lahan kering. Labu disebut tanaman lahan kering karena sepanjang hidupnya tidak boleh tergenang air. Semua jenis labu juga merupakan jenis tanaman menjalar dan tumbuh dengan baik di daerah tropis, dari dataran rendah hingga ketinggian 1.500 m dpl serta mampu beradaptasi dengan baik pada kondisi hangat dengan temperatur 18-27 derajat. Batangnya merambat mencapai 5 – 10 meter, cukup kuat, berbulu agak tajam, dan bercabang banyak sehingga lebih tahan terhadap kekeringan. Melihat kelebihan dari labu inilah yang mendorong kelompok kami untuk memili tanaman labu sebagai salah satu jenis tanaman lahan kering yang cukup potensial. B. Tujuan Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui teknik budidaya labu kuning pada lahan kering. C. Waktu dan tempat. Hari/tgl : Sabtu, 23 juni 2012 Jam : 09.00 – selesai Tempat : Desa Oenali, kecamatan Menlalete. TTS D. Alat dan bahan 1. Alat tulis menulis 2. kamera 3. lembar pertanyaan E. Cara kerja 1. Menyiapkan lembar pertanyaan 2. Mewawancarai petani labu kuning yang berapa di lapangan praktikum. 3. Mendokumentasikan hasil wawancara. F. Hasil pengamatan G. Pembahasan Pengelolaan Usaha Tani Labu Kuning Hibrida i) Kalender Kerja, Pengolahan dan Persiapan Lahan Jadwal kerja harian kelompok tani idola bersama yaitu jam 9 pagi sampai jam 5 sore, sedangkan jadwal tanam dimulai sepanjang tahun, baik musim panas maupun musim hujan. Dengan jumlah tenaga kerja 17 orang, sistem penanaman menggunkan cara rotasi atau pergiliran tanaman. Pengolahan dan persiapan lahan untuk tanaman labu yang dilakukan oleh petani pertama adalah membersikan lahan dengan peralatan seperti parang dan untuk membuat bedengan petani menggunakan mini tiller, mini tiller adalah alat pengolah tanah dan pembuat bedengan bantuan pemerintah Kabupaten Soe. Pengolahan lahan untuk penanaman dilakukan petani selama satu hari. Sedangkan benih labu kuning hibrida dibeli petani dari PT Tanindo dengan harga RP 40.000,00 perbungkus, perlakuan pada benih sebelum tanam yaitu benih terlebih dahulu diperam selama empat hari, kemudian benih disemaikan pada polibag selama dua minggu, setalah tanaman tumbuh dengan baik maka tanaman yang sehat ditanam pada bedengan yang sudah disiapakan, ukuran panjang bedengan sangat bervariasi dengan lebar 120 cm dan arah bedengan tergantung pada bentuk tanah atau arah lereng. Jarak tanam tanaman labu kuning hirida yaitu 1m x 1m dengan kedalaman 50 cm, alasan mengapa petani memakai jarak tanam ini adalah petani mempertimbangkan luasan daerah rambatan panjang sulur tanaman labu kuning hibrida untuk biaya penanaman petani tidak ada karena kelompok tani ini mengerjakan sendiri. Petani menggunakan mulsa plastik untuk melakukan konservasi tanah dan air alasan lain penggunaan mulsa plastik ini adalah untuk menekan pertumbuhan gulma, biaya untuk mulsa plastik ini adalah Rp 675.000,00/rol mulsa ini dapat digunakan selama tiga kali ii) Pemupukan, Penyiangan, Pengairan Jenis pupuk yang digunakan petani adalah pupuk organik kotoran ayam, pemberian pada lubang tanam dengan dosis 2 genggam/lubang tanam, Pemberian pupuk dilakukan sebelum penanaman anakan labu kuning. Tidak ada alat penyiangan serta biaya yang digunakan karena penyiangan dilakukan sendiiri oleh petani secara mekanis dengan tangan. Untuk sumber air irigasi terletak disekitar 500 meter dari lokasi budidaya tanaman labu kuning, sehingga untuk memperoleh air irigasi petani membutuhkan dinamo atau motor air serta pipa dan selang untuk mengalirkan air ke bedengan sayuran labu, pemberian air dilakukan 1-2 kali dalam seminngu, air diberikan sampai daerah genangan penuh. Pemberian air pada tanaman labu tidak mempertimbangkan fase pertumbuhan tanaman. iii) Hama Penyakit Tanaman, Panen, Pasca Panen, Pemasaran dan Pendapatan Jenis hama utama yang menyerang tanaman labu pada bedengan petani adalah sejenis serangga kuning, penngendalian dilakukan secara terpadu dengan menggunakan metode mekanis, bila kerugian meningkat petani menggunakan pestisida merek Noxon yang disemprot ke tanaman dengan dosis yang dianjurkan pada label botol, tutupan botol pestisda memiliki takaran penggunaan pestisida. Penyemprotan biasanya dilakukan oleh ketua kelompok tani. Panen buah labu dilakukan pada bulan Agustus, satu pohon menghasilkan dua puluh buah, dengan membiarkan tiga buah tua yaitu cirinya kulit buah labu keras dan tebal serta terdapat perbedaan yang sangat jelas terlihat antara buah tua dan muda. Buah tua dijual dengan harga Rp 5.000,00 dan tujuh belas buah muda yang akan jual dengan harga 3 buah Rp 5.000,00 penjualan dilakukan langsung pada lokasi kelompok tani. Hasil penjualan akan dibagi bersama, dan setiap anggota kelompok memiliki iuran yang dibayar Rp 5.000,00 selain itu juga masing-masing anggota kelompok memiliki tabungan. Persoalan yang dihadapi adalah hama yang menyerang tanaman labu iv) Usaha tani terpadu dan Analisis SWOT Selain terdapat sayuran dan buah, pada lahan petani idola juga terdapat peternakan ayam potong. Keuntungan dari usaha tani terpadu antara ayam dan sayuran adalah kotoran ternak dari ayam dapat dijadikan pupuk kandang bagi tanaman labu. Pupuk yang murah, Keistimewaannya adalah hasil sayuran baik berupa pucuk labu, bunga labu dan buah labu banyak di sukai oleh kosumen selain karena sehat Meskipun terdapat empat kelompok tani di sekitar lahan budidaya namun bagi petani idola itu tidak menjadi masalah dalam persaingan konsumen karena usaha mereka masing-masing berbeda Anggota kelompok tani idola sangat kompak dan taat terhadap instruksi ketua kelompok tani sejauh ini tidak di temukan tantangangan yang besar dalam usaha agribisnis labu kuning hibrida pada kelompok tani idola bersama. Usaha ini akan mengalami perkembangan karena sudah mempunyai pemimpin kelompok yang terdidik serta kerja sama tim yang sangat baik. Kepada kelompok tani ini disarankan menggunakan pupuk hijau dari tanaman Titonia yang sangat melimpah dilahan kelompok tani dan juga penggunaan pestisida nabati yang ramah lingkungan, aman dan sehat bagi kesehatan. Jenis tanah yang terdapat pada lahan petani adalah tanah alfisol dengan porositas dan kesuburan yang baik

PERTAMBANG SUMBA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cita-cita dari pada Founding fathers/pendiri bangsa bahwa keemerdekaan hanyalah sebuah jembatan emas karena hakekat dari kemerdekaan adalah kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia/sosialisme indonsia sebagai mana yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945. Idealisme dari pada pendiri bangsa ternyata hanyalah harapan semu ketika sebagai anak bangsa saat sekarang yang mendiami bumi pertiwi melihat dan merefleksi akan situasi kebangsaan karena ternyata kita belum mersakan yang namanya kemerdekaan yang hakiki karena dalam rumah besar kita yakni Indonesia masih terceberaikan karena oleh kepentingan untuk menindas yang kecil/lemah. Kekayaan alam kita ternyata terus digadaikan untuk kepentingan Negara-negara Kapital (Pemilik Modal) sementara rakyat hanya mendapatkan ampasnya dan merasakan dampak karena ulah dari pada tindakan yang menguras dan mengeksplotasi apa yang menjadi milik dan hak-hak rakyat mulai dari kegiatan pertambagan yakni pencaplokan tanah rakyat seperti hak-hak tanah ulayat masyarakat oleh para Investor dan pemerintah dengan berdalih untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat. Namun persoalan pertambangan sebagai bentuk penjajahan neokolonialisme atau neolikum gaya baru yang memporakporandakan tatanan masyarakat sehingga kesejahtraan masyarakat hanyalah sebuah mimpi belaka. B. Rumusan Masalah Lahirnya Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan ternyata juga tidak membawa angin segar malah banyak persoalan-persoalan pertambangan yang menjadi politik ditingkat masyarakat yang merugikan masyarakat itu sendiri karena selalu saja berdampak negatif dari sisi mekanisme yuridis yang tidak sesuai misalkan kasus pertambangan di wilayah kabupaten sumba timur yang dikerjakan oleh PT. Fathi Recaurces Persoalan ini berawal ketika Gubernur NTT IUP memberikan IUP Nomor: 332/KEP/HK/2009 kepada PT Fathi resources untuk mengeksplorasi emas di atas lahan seluas 1000 Ha di Sumba Timur. Berbekal IUP eksplorasi, perusahaan mulai melakukan kegiatan pemboran dan tidak memperhatikan aspek AMDAL. Menyadari dampak negative pertambangan, masyarakat di Kabupaten Sumba Timur sejak awal masyarakat kontra akan kehadiran pertambangan. Sejak tahun 2010, masyarakat telah menempuh cara-cara formal dan santun untuk menyatakan sikapnya. Kendati ditolak masyarakat lingkar tambang, PT Fathi Resources tetap melakukan aktivitas pertambangan di atas lahan milik masyarakat adat sehingga menimbulkan konflik sosial berkelanjutan. Seiring dengan gencarnya industri pertambangan di hampir semua Kabupaten, konflik agraria yang berujung pada kriminalisasi masyarakat adat terus meningkat. C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makanlah ini yakni : a. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang masalah petambangan yang berkaitan dengan permasalahan agraria yang terjadi dalam masyarakat. b. Untuk memenuhi syarat mata kuliah hukum agraria. c. Sebagai bahan informasi bagi pembaca. D. Metode Penulisan Adapun metode penulisan yang dilakukan oleh penulis dalam menyusun makalah ini yakni membedah referensi dari buku-buku sumber serta mengakselerasikan dengan persoalan pertambangan dan agrarian di Kabupaten Sumba BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Masuknya Pertambangan Dikabupaten Sumba Timur Masalah pertambangan di NTT telah menimbulkan konflik sosial berkelanjutan. Seiring dengan gencarnya industri pertambangan di hampir semua Kabupaten, konflik agraria yang berujung pada kriminalisasi masyarakat adat terus meningkat. Setelah empat orang masyarakat adat Sirise di Manggarai Timur divonis bersalah sebagai buntut konflik lahan antara Perusahaan Tambang PT Arumbai Manganbekti vs masyarakat adat Sirise, Kamis 3 Mei 2012, tiga orang masyarakat adat Sumba Tengah akan menghadapi putusan pengadilan negeri Sumba Tengah. Setelah melalui beberapa kali persidangan, Umbu Djanji, Umbu Mehang, dan Umbu Pindingara divonis 18 bulan penjara dengan tuduhan merusak peralatan bor milik perusahaan tambang emas PT Fathi Resources (Fathi memiliki 20% saham sedangkan 80% dimiliki Hillgrove Reosurces Limited, perusahaan tambang asal Australia) . Persoalan ini berawal ketika Gubernur NTT IUP memberikan IUP Nomor: 332/KEP/HK/2009 kepada PT Fathi resources untuk mengeksplorasi emas di atas lahan seluas 1000 ha di Sumba Tengah dan Sumba Timur. Berbekal IUP eksplorasi, perusahaan mulai melakukan kegiatan pemboran. Menyadari dampak negative pertambangan, masyarakat Sumba, baik di Kabupaten Sumba Timur maupun Sumba Tengah sejak awal menolak kehadiran pertambangan. Sejak tahun 2010, masyarakat telah menempuh cara-cara formal dan santun untuk menyatakan sikapnya. Kendati ditolak masyarakat lingkar tambang, PT Fathi Resources tetap melakukan aktivitas pertambangan di atas lahan milik masyarakat adat. Tanggal 31 maret 2011, PT Fathi Resources memasukkan alat Berat untuk melakukan Pengeboran di kampong Praingalira, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Sumba Tengah yang belum mendapat persetujuan dari Masyarakat setempat. Menyikapi hal itu, warga mengutus 5 orang perwakilannya menemui PT Fathi Resources agar tidak melakukan aktivitas pengeboran. Pada 1-3 April 2011, masyarakat mendatangi pemerintah Kecamatan dan Polsek Lendiwacu untuk menyampaikan sikapnya bahwa masyarakat tidak menyerahkan tanahnya untuk dibor dan menolak kehadiran pertambangan. Pernyataan sikap masyarakat itu ditanggapi oleh Camat Umbu Ratu Nggay dengan mengatakan bahwa sikap masyarakat itu akan dikordinasikan dengan Bapak Bupati Sumba Tengah Pada 3 April 2011, Camat Umbu Ratu Nggay memerintahkan Satpol PP untuk membebaskan lahan masyarakat agar bisa dibor. Masyarakat menolak dan tidak mau melepaskan tanahnya. Sore harinya, sekitar pkl. 15.00, pihak PT Fathi memasuki lokasi membawa alat bor. Pkl 20.00 masyarakat mendengar bunyi mesin. Masyarakat sepakat pergi ke lokasi untuk mengecek bunyi mesin tersebut sekaligus menghentikan aktivitas pengeboran. Ternyata tanpa sepengetahuan warga masyarakat setempat, pihak PT melakukan Pengeboran dalam wilayah tersebut. Ketika tiba di lokasi yang ada hanya dua orang oknum polisi dan alat sedang beroperasi tanpa buruh. Terhadap peristiwa ini, tanggal 7 april 2011, Camat Umbu Ratu Nggay menyampaikan laporan kepada Bupati Sumba Tengah dengan nomor Surat 138.4/41/urg/53.17/IV-2011 bahwa telah terjadi Penyerangan dan Penganiayaan terhadap pekerja PT Fathi serta Pengrusakan Alat Bor dengan Kerugian Sekitar 3 milyar serta 1 korban cidera 2 orang petugas pengeboran hilang. Berdasarkan laporan tersebut, polisi melakukan penyidikan dan tanggal 6 Desember Pengadilan Negeri Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat menahan Umbu Djanji, Umbu Mehang, dan Umbu Pindingara. Pada 22 Desember, Pengadilan menggelar sidang pertama terhadap 3 orang tersangka pengerusakan alat bor milik perusahaan tambang emas, PT Fahti Resources dengan dakwaan melanggar pasal 187 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. Tanggal 4 April 2012 ketiganya divonis bersalah dengan tuntutan 18 bulan penjara. Selanjutnya, Kamis, 3 Mei 2012 Pengadilan Negeri Sumba Tengah akan memberikan putusan kepada Umbu Djanji, Umbu Wulang, dan Umbu Pindingara. B. Regulasi Hukum Yuridis (Pemberian Rekomendasi Dan Aktor Yang Membuat SK Eksplorasi) Dan Pengambilan Sampel Eksplorasi Sudah Menjadi Tahap Eksploitasi . Sesuai dengan kewenangan pemerintah provinsi sudah mengeluarkan izin eksplorasi dengan Nomor 322/KEP/HK/2009 Tentang persetujuan Izin Usaha Pertambangan(IUP)/EKSPLORASI Kepada PT. FATHI RESOURCES. Akan tetapi izin yang dikeluarkan untuk ekspolarasi tersebut yang berdasarkan mekanisme yaitu eksplorasi yang selanjutnya diikuti dengan studi kelayakan dan AMDAL tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi karena yang terjadi adalah tindakan eksploitasi dimana sudah terjadi penembangan pohon dikawasan tambang emas bahkan Pemkab Sumba Timur tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai denagan kewenagan yuridisnya dalam hal ini tidak adanya sosialisasi dikawasan tambang emas sehingga berdampak tidak adanya kesepakatan antara Pemkab Sumba Timur dengan masyarakat setempat. C. Pencaplokan Tanah Masyarakat (Taman Nasional Wanggameti) (Kurangnya Sosialisasi Dalam Masyarakat Sehingga Terjadi Kontra Yang Berujung Konflik Antara Masyarakat Kabupaten Sumba Timur adalah salah satu kabupaten yang merupakan bagian integral dari provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki potensi yang begitu besar. Salah satu potensi yang dimiliki adalah adanya kandungan emas yang terdapat dalam wilayah kecamatan Pinu Pahar Desa Wangga Meti dengan adanya Kekayaan alam itu membuka peluang investor untuk dilaksanakan ekspolitasi. Memang ironis sikap dan kebijakan dari pada Pemkab Sumba Timur disaat hutan masyarakat Sumba Timur tinggal 3% sementara layaknya hutan di setiap Kabupaten/Kota berdasarkan kebijakan dari Mentri Lingkungan Hidup seharusnya 32%, sementara lokasi tambang emas berada dalam Kawasan Taman Nasional yang mana ada lima Kecamatan yang ada dalam kawasan tersebut yakni Cematan Matawai Lapau, Karera, Paberiwai, Pinu Pahar dan Tabundung. Didalam kawansan juga terdapat hutan tertinggi yakni Hutan Wangga Meti. Disisi yang lain juga adanya nilai filosofi masyarakat adat yang mana adanya kesepakatan masyarakat adat untuk menjaga dan melestrikan kawasan yang ditandai dengan pemotongan hewan lewat prosesi ritual adat, juga adanya hak-hak ulayat dari pada masyarakat serta didalamnya juga terdapat tujuh mata air sehing mau dibilang bahwa kawan tambang emas tersebut sangat sakral. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pemikiran diatas maka penulis makalah ini dapat memberikan kesimpulan yakni : Berdasarkan fakta-fakta di atas, kami menilai bahwa ketiga tokoh masyarakat adat adalah korban konspirasi mafia pertambangan yang melibatkan, baik pihak perusahaan, pemerintah maupun penegak hukum. Masyarakat adat yang hendak mempertahankan hak-haknya atas tanah sebagai sumber hidupnya justru dikriminasisasi demi kepentingan pengusaha tambang. Pemerintah lebih berpihak/membela perusahaan tambang sedangkan masyarakatnya sendiri dikorbankan. B. SARAN Berdasarkan pemikiran diatas maka penulis makalah ini Dapat memberikan kesimpulan yakni : • Mendesak DPRD Kabupaten Sumbat Timur untuk meneluarkan rekomendasi politik terkait penolakan Tambang Emas di Laiwanggi Wangga Meti • Mendesak Bupati Sumba Timur sebagai pimpinan wilayah untuk segera melakukan evaluasi terhadap tindakan eksplotasi oleh PT Patwa Resource yang terjadi di wilayah Tambang Emas Wangga Meti. • . Mendesak Bupati Sumba Timur untuk segera mengelurkan surat rekomendasi kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur terkait pencabutan surat izin eksplorasi • . Mendesak Gubernur Nusa Tenggara Timur untuk segera mencabut izin eksplorasi Nomor322/K EP/HK/2009 Tentang persetujuan Izin Usaha Pertambangan(IUP)/EKSPLORASI Kepada PT. FATHI RESOURCES